Kebangkitan Sunda Parahyangan, Dalam Balutan Karakter Kesiliwangian

Secara geografis, tanah parahyangan  membentang dari ujung timur Cirebon sampai ujung kulon banten. 

Tanah parahyangan menyimpan budaya dan peradaban yang terbilang tertua di dunia. Ketuaan dan waktu itu telah menempa orang-orang yang hidup di tanahnya. 

Tempaan itu dapat dilihat dari fakta kekinian di mana budaya orang-orang parahyangan penuh sopan santun, ramah tamah, periang lemah lembut dan amat mennghormati orang tua. 

Inilah kristalisasi dari lamanya waktu yang menempa itu sehingga tersari sebuah budaya dan peradaban yang tinggi nilainya. Tanah parahyangan telah menempa para penghunianya untuk sadar bahwa inilah perilaku yang terbaik untuk kehidupan generasi demi generasi di tanah ini.                                                                 

Dalam kontek kekinian, dalam hingar-bingar budaya era kemajuan yang telah banyak meninggalkan aspek moralitas, jauh dari kesantunan, keramahtamahan, dan kasih kepada orang tua dan perempuan, budaya dan peradaban tanah parahyangan sangat berkesesuaian untuk bisa jadi inspirasi sekaligus acuan praksis bagi kita yang sadar akan kedegradasian moralitas kita di masa kekinian. 

Dan yang lebih penting lagi hal itu harus lebih disadari oleh anak anak parahyangan sendiri. Misalnya saja oleh anak-anak muda siliwangi yang tergabung ke dalam berbagai kelompok dan organisasi kepemudaan mestinya bisa jadi tauladan dalam keseharian. 

Karakter ke siliwangian yang telah teruji sebagai benteng pengabdian dan kesetiaan kepada ideologi negara, berpadu dengan karakter budaya keparahyangan, hendaklah melekat di keseharian kehidupan mereka.

Segala perilaku yang menyakiti, termasuk perbuatan teroris, perkelahian antar suporter dan antar organisasi dlsbg, sudah semestinya dikikis habis dari tanah Pasundan karena memang tidak sesuai dengan karakter, tinggi dan mulianya budaya serta peradaban tanah parahyangan.                       

Atas itu semua, jika anak-anak tanah parahyangan, aku kamu dan kita semua menyadarinya, tidak menutup kemungkinan akan datang sebuah tanggung jawab yang lebih besar di pundak anak-anak tanah parahyangan.  

Sebab sebuah tanggung jawab besar tak mungkin jatuh pada manusia-manusia yang tak memiliki basic ideologi dan budaya kehidupan yang baik. Tanggung jawab besar itu apa?

Mengawal budaya dan peradabaan serta mengawal republic ini sampai pada cita-cita luhur bersama yang sejahtera dan jaya, adalah keharusan bagi setiap insan yang hidup di negeri ini. Namun akan menjadi lebih baik jika tanggung jawab itu dipikul bersama oleh satu kesatuan manusia dalam komunitas yang lebih besar dan teruji mental ideologi serta budayanya.

Dan untuk sampai dikenai tanggung jawab itu, sebelumnya suatu kaum harus menyadari terlebih dahulu akan ketinggian nilai-nilai serta kemuliaan dan yang terpenting praktik kehidupan dari budaya itu.

Maka selamat berjuang bagi para pemuda pemudi serta masyaraat parahyangan. Selamat untuk lebih dalam mempraktekkan segala budaya baik yang telah ditanamkan dan ditempakan ke dalam dirimu oleh waktu dan tanah leluhurmu. 

Percayalah bahwa dari tanah budaya dan peradaban tinggimu, akan lahir sosok-sosok yang baik yang akan ikut mengawal  negara bangsa ini bahkan mengawal dunia dalam menuju cita-cita luhur umat manusia.

 Kepada organisasi-organisasi yang bernaung di bawah panji ke siliwangian, dan organisasi-organisasi lain yang masih diharumi oleh karakter ke keprahyangan, camkanlah hal ini...

Kebangkitan itu memang milik semua kaum yang berharap, namun kesiapan suatu kaum kerap menjadi factor utama bagi keberhasilan perjuangan dan kebangkitannya.

Salam santun

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak