Ada yang tahu kembang apa di foto itu? Tampak sederhana.
Itu kembang sintrong namanya. Nama sintrong berasal dari bahasa sunda. Nama latinnya Crassocephalur crepidioides. Sebangsa gulma.
Daunnya enak untuk lalap. Kembangnya seperti tampak di gambar, putih berserabut bulu-bulu halus, sangat sederhana.
Seiring penuaan sang kembang, bulu-bulu halus itu akan perlahan terserpih dan ketika ditiup angin, sepihan itu beterbangan di huma dan ladang.
Tak tahulah, apakah dalam serpihan bulu-bulu halus itu ada benih yang juga ikut tersebar. Tampaknya demikian.
Jika pohon sintrong itu tumbuh banyak dan pada saat musim berbunga, bulu-bulu halus itu akan beterbangan mengikuti kemana arah angin.
Bulu-bulu halus itu lalu akan sampai di topi, di baju atau di rambut para peladang. Ia tidak membuat baju atau topi menjadi kotor sebab bulu-bulu halus itu mudah ditanggalkan. Angin ladang akan membawanya kembali terbang dari badan.
Dengan di tiup saja ia akan terbang kembali ditiup angin. Kemana angin pergi ke situ ia terbang membawa diri.
Itu kesehariaan kehidupan para petani. Berteman alam, berteman kembang-kembang yang juga sedang hendak bertahan hidup, menebarkan benih kehidupan.
Sederhana kembang itu. Meski pola dan cara hidupnya sesungguhnya tidaklah sederhana karena dia hidup dan kehidupan makhluk tak ada yang sederhana kecuali kerumitan, kumpulan dari system yang menunjang tumbuh kehidupan.
Kesederhanan sintrong dalam artian tidak tampak sebagai kembang atau tanaman bunga-bungaan yang banyak di ditanam, dirawat pada pot-pot di pekarangan rumah.
Ia, dalam kesederhanannya tidak menyentuh rasa orang untuk memilkinya. Ia, hanya tampak sebagai kembang atau tanaman yang tak banyak berarti.
Namun tahukah kamu-kamu, dia bisa menjadi kembang yang menjejali telinga dunia Jika ia diramu.
Seseorang mungkin belum menemukannya sebagai bahan obat. Sebeb mungkin saja dalam kesederhanaannya, ternyata sintrong adalah bahan obat dari penyakit tertentu. Meski satu-satunya yang penulis tahu bahwa sintrong hanyalah nikmat untuk dilalap.
Sekarang coba kita berandai-andai. Jika suatu ketika tiba-tiba sintrong jatuh di piring seseorang yang luar biasa dan orang luar biasa itu ternyata pecinta lalapan. .
Meski ia belum pernah makan dengan berlalap sintrong, namun kesukaannya pada lalapan, sehingga sampai lah ia pada lalapan bernama sintrong.
Terkisahlah ada seorang laki-laki terhuyung di pinggir sebuah hutan lebat. Ia compang-camping penuh luka. Masih mujur nasibnya, ia tidak mati sebab diselamatkan oleh seorang perempuan desa pada saat ia hendak diterkam harimau lapar.
Perempuan itu merawat sang laki-laki itu di pondok ladangnya. Saat makan gadis cantik itu menyuguhinya sambal ikan sederhana ala orang desa dengan lalapan daun sintrong bercampur daun singkong dan lalapan lainnya.
Sang lelaki yang memang sangat sederhana yang dalam sederhananya itu suka dengan lalapan dan sangat lahap makan.
Makan yang baginya terasa sangat nikmat karena ditemani oleh seorang gadis cantik yang dengan rela hati berkorban nyawa demi menyelamatkannya.
Kisah ini lalu menjadi kisah yang abadi. Kemana pun sang laki-laki pergi, harum sintrong seakan lekat dihidungnya.
Harum sintrong yang membuatnya terkenang dan mulai merasakan cinta pada sang gadis desa. Gadis yang meski juga sederhana namun ketulusannya membuat sang laki-laki tak mampu melupakannya.
Harum sintrong identik di hidungnya adalah warna keindahan gadis itu.
Suatu ketika, gadis desa itu akhirnya kembali ia datangi untuk suatu perasaan cintanya yang tak bisa ia lupakan.
Kesederhanaan, kejujuran dan ketulusan gadis itu telah membuat sang laki merasa menemukan cinta sejati. Kisah cinta sejati yang indah.
Karena kerelaan berbuat mendasari langkah menuju penghargaan cinta yang sesungguhnya.
Masyhurlah kisah cinta itu, sebab pada akhirnya di balik kesederhanaan pertemuan cinta itu, lewat kegigihan mereka yang saling melengkapi dalam perjuangan hidup, sang lelaki akhirnya menjadi raja karena ia sebenarnya memang pernah memilki kebersentuhan dengan kebangsawanan.
Ia ternyata anak dari seorang yang dulunya melakukan perlawanan terhadap kekuasaan yang sewenang-wenang. Sejak masa kecil ia di sumputkan agar tidak dibunuh oleh penguasa. Meski ia tak pernah tahu siapa dirinya. Keberhasilannya menjadi raja karena pembelaannya kepada rakyat yang tertindas.
Ia tidak pernah memanfaatkan status keturunan atau nama besar orang tuanya. Karena memang ia tak pernah tahu tentang hal itu. Revolusi dan kemenangan rakyat menghantarkannya menjadi sang raja. Raja adil dan bijaksana dengan sang istri tercinta yang setia menemani sejak awal hingga akhir hayatnya.
Lalu lewat para penyair, para sastrawan, tersebarlah ke seantero negeri cerita di balik pertemuan pejuang sederhana dengan gadis sederhana impiannya. Ada harum kembang sintrong yang menguatkan cinta mereka.
Di lidah para penyair, atau dengan tangan para sastrawan, makin indah cerita itu, makin melangit nama kembang sintrong. Makin abadi kisah pangeran sederhana dan gadis sederhana cinta sejatinya.
Daun sintrong berikut kembangnya, siapa sangka akan mengantarkan dua hati sang pangeran dengan gadis cinta sejatinya.
Dari cerita di atas, sesuatu yang tampak sederhana dan biasa-biasa saja, jangan disangka, jika tuhan menghendaki maka tuhan bisa merubahnya menjadi sesuatu yang masyhur di dunia.
Hikmah tentang kesederhanaan, sesuatu yang tampak sederhana dan biasa, ada sesuatu di sana.
Setiap makhluk Tuhan sesederhana apapun ia, memilki bahan untuk menjadi sebuah kelebihan dan menyempurnakan kelebihan lainnya.
Keindahan yang menyempurnakan keindahan lainnya. Tentu saja syaratnya jika ia dikenai oleh sesuatu yang lain, yang meramunya, sebagai bentuk saling melengkapi keberadaan sesama makhluk hidup.
Meramu, dengan kata lain adalah membuat atau menciptakan sesuatu hal agar lebih tampak indah, berguna dan lebih baik.
Meramu sesuatu makna dengan keindahan bahasa adalah kerja para sastrawan. Meramu diri agar menjadi lebih baik, lebih tampak indah dan lebih berguna adalah seharusnya kerja para diri manusia
Dari berbagai meramu itu kita namakan melegendakan.
Dan mari kita selalu berupaya untuk melegendakan diri kita agar baik, terlihat baik dan bermakna baik oleh dan untuk siapapun disekitar kita.
Semoga