Sri Mulyani mengecilkan Sang Boss Jokowi tentang Satria Paninggit

 


Tidak akan ada satria paninggit yang mampu membenahi kondisi indonesia, demikian kurang lebih ucapan srimulyani pada satu ketika di media.


Benar bu, itu karena indonesia sudah demikian parah diacak-acak oleh rezim dimana anda berada. 


Contoh kecil saja , soal utang yang telah ribuan trilyun jumlahnya. 5 tahun lalu kita wacanakan syarat pemimpin harus bisa melunasi hutang. 


Tapi apa, saat sebulan jokowi berkuasa BBM naik gila-gilaan, tak secuilpun ada yang dialokasikan untuk melunasi mininal nyicil hutang. 


Sampai kini hutang makin besar karena kita sudah tersandra oleh lingkaran setan hutang dengan segala dampak dan akibatnya.


UCAPAN SRIMULYANI ini sesungguhnya malah menegasikan keberadaan bos nya sendiri, Pak Jokowi. 


Bukankah dulu sang bos pernah digadang-gadang sebagai satria paniggit?


Dengan ketidakmampuannya mengatasi kondisi kini, apakah benar menurut srimulyani bahwa satria paninggit itu tak ada?


Nama satria paninggit dulu sebenarnya berangkat dari kelelahan suatu masyarakt akan keadaan yang buruk dimana harapan itu digantungkan pada satu sosok sebutan. 


Tapi kini sosok itu tidak harus seseorang, boleh jadi kelompok atau sekumpulan atau satu kekuasaan yang baik yang memenuhi harapan rakyat.


Pada anak bangsa ini banyak nama yang sudah digadang-gadang untuk pesta demokrasi 2024. 


Ada prabowo, gubernur jabar, gubernur DKI mungkin pula pak gatot dlsb..hal itu baik dan sah-sah saja. 


Namun ada satu hal yang tidak boleh kita ulang agar pemimpin dan kekuasaan di masa depan sunguh dapat jadi harapan. 


Bahwa pemimpin itu harus mendapat kepercayaan. 


Bukan merebut dengan memaksa apa lagi tipu-tipu untuk mendapt kepercyaan. 


PROBLEM KITA SAAT INI SESUNGGUHNYA PEMIMPIN YANG TAK DIPERCAYA. 


Sampai kiamat jika pemimpin tidak dipercaya, maka kondisi kita akan begini-begini saja.


Pemipin yang maksa untuk dipercaya adalah hasil pemilu 2014 dan 2019 ini. 


Pemilu 2014 adalah kesepkatan kaum elit bahwa dua calon hasil survey tertinggi adalah kontestan. Akhirnya calon yang banyak uanglah yang maju. 


Pun pemilu 2019 dengan permainan elit berkuasa yang memutus jalan calon-calon lain. 


Dan akhirnya kita dapat pemimpin yang begini. Bukan satria paninggit yang dipercaya dan mampu walau kita masih berharap akan jadi satria yang mampu.


Terlepas dari itu semua, bermunculannya calon pemimpin itu sangat baik. 


Namun hendaknya atas dasar usaha yang tulus  dan jalan yang benar dalam mendpat kepercayaan. 


Kepercyaan dari siapa? Jika kau memang calon pemimpin, pasti faham akan akan hal itu.


Salam


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak