Selamatlah kita ucapakan kepada Pak Prabowo atas masuknya dia ke dalam cabinet Jokowi. Agak tepat juga sih rasanya jika Prabowo masuk kabinet dan mengambil porsi di kemenhan. Latar belakangnya yang TNI, kita harap mampu meningkatkan kuwalitas TNI beserta alutsistanya.
Meski dari sudut pandang lain, penulis melihat ada hal tertentu di balik gabungnya Prabowo ke Jokowi.
Ada ngeri-ngeri sedap di perasaan Jokowi dengan rezimnya jika membiarkan sang Jendral berkeliaran di luar. Ngeri jika sang Jendral nekat menerobos dengan cara liar ke dalam istana.
Meski itu agak kurang mungkin, dari kesaksian dan segala ucapan sang jendral, Namun kipas-kipas dan kesempatan itu terlalu banyak. Hal yang tak mungkin akhirnya bisa berubah jadi mungkin.
Makanya, masuknya sang jendral ke dalam kabinet sedikit banyak adalah anugerah bagi Jokowi.
Sementara bagi Prabowo sendiri, meski ia tahu para pengikutnya banyak yang menentang dirinya ketika masuk ke dalam perangkap perluluhan ala jokowi, sebenarnya prabowo sendiri memang punya niat ingin masuk ke dalam ketiak Jokowi.
Tujuannya, apalaagi kalau bukan pemilu 2024. Daripada berada di luar, malah rawan kepentingan bisnisnya akan diobok-obok lantaran image sebagai oposisi adalah perlawanan dan itu akan dihadapi oleh pengikut Jokowi dengan mengganggu segala urusan bisnis dan apapun milik sang mantan jendral.
Maka bergabung dengan Jokowi itu lebih menguntungkan dan lebih baik.
Jadi kedua manusia ini sesungguhnya memang saling mau, saling memanfaatkan dari pergabungan itu.
Namun jika Prabowo merasa punya harga bargaining agak tinggi, kalau bisa bergabung itu dengan meminta kewenangan yang lebih , merangkap dua menko sekalian, biar tambah besar wewenangnya. Sekalian, rakyat ingin melihat, siapa tahu memang bisa membenahi kondisi indonesia.
Kesempatan ini harus secara legowo kita berikan kepada jokowi dan prabowo untuk menjabat dan berbuat sesuai apa yang ada di kepala mereka.
Bukankah dulu promega pernah bersama? Sementara kini sesungguhnya kan masa kekuasaan PDIP. Jadi sama saja ini kembalinya koalisi ProMega seperti dulu.
Atas pergabungan ini, kita ingin tahu barangkali kanjeng joko dan mas prabowo bisa membenahi indonesia.
Kalau bisa dan indonesia jadi lebih baik makmur maju dan sentosa, korupsi dibearantas habis, rakyat makin sejahtera, kita harus bersyukur dan mengucap alhamdulillaah..sekaligus apresiasi kepada mereka berdua.
Tapi kalau tidak bisa...? Apa jawabnya? Dari pada jadi beban rakyat,...ya terserah rakyatlah yang menyimpulkannya.
Dan setelah sampean ada di pemerintahan,dan sampean belain bos sampean, kita rakyat pun tidak merasa aneh.
Ikutnya anda di pemrintahan dengan seribu ungkapan membela jokowi, rakyat yang paling bodoh pun sudah tahu maksud dan tujuan mu.
Harapannya tentu aman di 2024. Itu Sah-sah saja bro.
Tapi andai kemudian rakyat tidak percaya lagi pada jokowi, dan tentu itu merembet pada ketidakpercayaan kepada Prabowo, rasanya tak mengapa pula, kaan?
Karena rakyat punya hak bersikap. Sederetan luka pilu rakyat dari mulai masalah KPK, PENANGANAN CORONA,, OMNIBILUS LAW, NGOTOT IBU KOTA BARU, PERPU ANEH, STAF MILENIAL, KARTU TENAGA KERJA, DLL, indikasi jelas arah mas joko..dan itu membuat rakyat berhak untuk tak bisa lagi percaya!