Tak ada jalan lain kecuali, LAWAN..!!!!

 Cita-cita pembebasan hanya akan tercapai jika setelah diinjak kita memperkuat diri lalu melawan. Diam, di mata rezim tiran bukan mendapat belas kasihan tapi kesengsaraan dan penindasan.

Di ujung timur matahari terbit. Sampai petang lalu terbenam dengan persiapan mimpi di waktu malam. Waktu yang bergulir abadi. Dan kita ada di situ. Lantas apakah kita akan juga melihat segalanya itu perjalanan waktu yang hanya begitu?

Kita, adalah manusia. Bukan sekumpulan bintang yang terbuang. Apalagi sekumpulan mangsa di depan kandang singa dengan pintu yang terbuka menganga.

Laraku di lukaku yang menganga oleh pijak sepatu penguasa. Adalah lara yang mengukir. Lara yang menohok hasrta kebangkitanku untuk tidak diam membeku.

Mungkin hanya anjing  yang jika ditendang lalu lari  terkaing-kaing. Hanya semut yang jika diinjak lalu mati berkeping-keping.

Tapi semut adalah sekumpulan bukan satu. Satu berkeping maka seratus mengerumun menyerbu. Seratus berkeping maka seribu menganak bah memburu.

Maka atas luka yang kau sematkan di benak hati dan ragaku, aku tak mengundang kedatangan sepasukan manusia. Tapi pertautan pikiran manusia akan menjadi jalan menyatu bagi keping-keping hati untuk memburu menyerbu.

Engkau anak bangsa yang berada di ujung timur negeri. Engkau anak bangsa yang berada di ujung barat. Engkau anak bangsa yang berada di ujung selatan dan kalian yang ada di ujung utara tanah nusantara.

Atas luka-luka ini, atas kepingan derita demi derita yang aku rasakan, yang engkau rasakan, yang seluruh rakyat rasakan, tabuh genderang di puncak tertinggi hatimu. 

Agar seluruh jiwa dan ragamu mendengar dan tergerak untuk berangkat ke satu titik tujuan.

Tak ada jalan lain kecuali, lawan, lawan dan lawan.....!!!!!

Selamat berjuangan saudaraku, para pembebas perkasa, kaum buruh mahasiswa dan segenap rakyat jelata...kita, mati berkeping atau di injak penguasa tak mati tapi penuh lara!!

Dan malam yang merangkak kini. Di mana kita ada di dalamnya.

Istirahatlah sejenak. Besok jiwa raga mu terpanggil lagi untuk memburu menyerbu! Selamat berjuang para pelangkah aksi

Demonstrasi mu yakin tak sia-sia. Ia kan menjadi penegas tujuan kita. Di ujung timur matahari terbit. Sampai petang lalu terbenam dengan persiapan dan mimpi di waktu malam.

Waktu yang bergulir abadi. Dan kita ada di situ. Lantas apakah kita akan juga melihat segalanya itu perjalanan waktu yang hanya begitu? Bersiaplah, bersiaplah untuk aksi hari esok...

Hingga pada suatu hari kelak, tiba giliranku yang memukul

Di hari yang menentukan itu, bersamamu bersama kita, dan yakinlah...!!!!!

(Sejak tadi siang ig ku tak bisa posting tuk menyemangati aksi perjuangan kaum buruh rakyat daana mahasiswa. Rupanya penguasa lagi merasa kengerian...)

Jaga kesehatan, dan jangan lupa, di pandemic ini tetap bahagia.




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak