Atau seribu singkatan yang dihalus-haluskan, tetaplah ia akan jadi alat penguasa untuk mengklaem kebenaran lalu memicu perdebatan dan akhirnya terjadi benturan.
Lebih jauh, apa sih subtansi pemikiran yang hendak ditelurkan oleh lembaga bpip? Punya efek tidak terhadap kesejahteraan dan masa depan rakyat? Apakah sejak bpip ada lalu rakyat terarah dan kian nyaman, kian terlindungi dan kian sejahtera hidupnya?
Hey bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh, maaf ni saya mewakili orang muda indonesia, apakah sampean ga malu, bahwa orang muda tuh sudah tahu sampean kumpul-kumpul dan duduk di lembaga itu hanya agar sampean-sampean itu dapet jatah dari negara, dan lalu pemerintah seakan ada dukungan dari kelompok atau tokoh tua??
Sudahlah, bpip, dan dengan segala rancangan undang-undang yang seperti itu tak ada gunanyaaaaaaaaa....!!!! Rakyat itu ga perlu lembaga-lembaga yang mengatas namakan pembinaan segala!!!
Rakyat itu akan tertib dengan sendirinya jika hukum ditegakkan. Yang diperlukan oleh rakyat dan bangsa ini adalah penegakan hukum yang seadil-adil nya.
Malu dong harusnya sampan-sampen itu. Mulut berbusa-busa ngomong soal nilai-nilai tapi hukum compang camping, keadilan tidak ada. Contoh, masa hukuman untuk kejahatan terhadap pegawai kpk hanya 1 tahun.
Banyak lagi kelucuan-kelucuan yang tidak mencerminkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Terus apa pembelaan kalian di BPIP, adakah ucapan diantara kalian yang mengkritisi soal hukuman ringan itu?
Nah terkecuali, kita tahu hal-hal yang hendak sampean-sampean tegakkan dan lakukan pembinaan itu memiliki kwalitas yang luar biasa. Jika berkwalitas dan berpihak kepada nasib rakyat, kita akan dukung dengan sepenuhnya.
Tapi jika hanya ngulik hal-hal yang dulu-dulu juga, yaaa..sudahlah para bapak, para ibu, istirahat sajalaaaaaah...
Dalam kekinian, lalu tercatatlah apa-apa yang telah dilakukan oleh lembaga bernama BPIP. Beberapa di antaranya, mengadaakan lomba cerpen, lomba karya tulis, lomba tulis essay, berbagai himbauwan kepada pihak keamanan, ucapan sang ketua tentang agama sebagai musuh besar pancasila dll.
Terakhir, lomba hormat bendera dan lagu kebangsaan menurut hukum islam yang menuai protes karena kotroversial, terasa mengadu domba anak bangsa. Hahaha....lembaga sekelas BPIP di bawah langsung Presiden, penuh orang sepuh dengan gelar professor, ternyata kegiatan alias pekerjaannya cuma ngurusi lomba-lomba. Alasannya itu merupakan pembinaan. Ya Allah, kita kira pekerjaannya luar biasa dengan gaji ratusan juta.
Dan rakyat, dalam kesimpulannya yang lain, tentang BPIP yang langsung di bawah Presiden, mirip lembaga penasehat mungkin. Namun membaca itu, rakyat jadi mengira presiden memang kurang faham tentang ideologi. Maka pantaslah jika jokowi mempertahankan BPIP sebagai penasehat ideologi. Hahaha...
Maaf ketika kata-kata penullis terkesan fulgar kasar begini. Penulis kehabisa bahasa untuk sebuah ekspresi kecewa. Penulis bukan pula sok pintar dan sok benar. Kebenaran, bagi yang tak terlalu pintar namun mampu menimbang kemaslahatan dalam ruang kemanfaatan, insyaallah tak akan salah jalan.
Salam perjuangan dan semangat perubahan yang tak kenal padam.