RUU HIP, BPIP dan mental pengelola negara

Tidak sehat secara mental cenderung selalu ingin mengundang pihak ke tiga hadir ke dalam bahtera.

Jika BPIP dan RUU HIP tetap dipaksakan, kita tak akan bisa mengelak dari kemungkinan suatu saat kelak terjadinya konplik benturan ideologi.

Ini bibit kebubaran. Sebab jika konflik demikian telah di susupi kepentingan luar yang memiliki bobot/ kekuatan secara politik domestik geopolitik dan senjata, maka habislah riwayat indonesia. Sampai hari ini kekuatan dan kepentingan luar itu belum signifikan bermain. 

Tapi memanasnya kasus LCS, perang dagang dan keberadaan kelompok kanan yang selama ini merasa telah jadi korban lalu mencari moment bangkit dan jika kebangkitan itu tidak terarah pada maslahat, adalah sederet bahan yang sangat besar bagi perpecahan.

Maka sebaiknya negara tidak usah mengundang masalah masuk atau datang ke dalam bangsa yang memang lagi banyak masalah ini.

Seibarat suatu keluarga, jika anggota keluarga ada yang lemah mental, ia cenderung mengundang orang luar untuk masuk dalam hubungan cinta keluarga itu, maka akan semakin pecahlah harmonisnya keluarga. 

Kalau sudah dirasa tidak mengenakkan lagi dalam suatu hubungan kasih pacaran atau suami istri, gampang, tinggal hempaskhaaann, tinggalkan atau berpisah. Itu jalan gampang dan terbaik.

Tapi dalam suatu negara, alangkah menyakitkannya jika bangsa besar yang diawal-awal terikat oleh rasa cinta ini sampai tega saling memaksa menghina menyakiti dan membuang anggota/anak dari bahtera bangsanya, lalu berujung bubar. Sungguh kita tak ingin ini terjadi.

Kecerdasan akal budi dan pikiran, serta kesehatan jiwa dan mental, akan membuat manusia menjadi dewasa, menjadi negarawan sejati yang sungguh memikirkan bangsa. Bukan sekedar kelompok dan alirannya. 

Di sinilah letak dan fungsi seorang pemimpin yang harus diselidik kesehatan mental dan jiwa serta akal budi serta fisiknya sebelum ia dipilih untuk jadi pemimpin. Jika tak bermental baik, tak mewarisi sifat-sifat kenegarawanan, maka rusaklah bangsa dan negara nantinya.

Jadi yang terbaik, jangan mengundang masalah dengan mndatangkan sosok yang akan membawa masalah. BPIP, akan jadi masalah. Ia akan jadi kepanjangan tangan penguasa untuk menggebug kelimpok lain yang tak sejalan. 

Semntara RUU HIP pun akan sama, politis, sebagai alat kekuasan.

Saran kita sebagai rakyat, bekukan saja dulu BPIP dan batalkan RUU HIP itu.

Coba ingat-ingat, apakah bangsa ini bermasalah dan goyah ideologinya saat sebelum ada bpip dan ruu hip? Tidak kan? Artinya, bpip itu tidak ada pengaruh apa-apa selain menghabiskan dana negara untuk menggaji mereka. Ini bukan iri. 

Tapi keberadaan bpip itu juga membuat kita jadi diatur soal pandangan hidup. Kebenaran itu seolah jadi milik penguasa. Apa sih yang dihasilkan oleh bpip selain cuma teori-teori dan ungkapan-ungkapa manis dan heroik yang tidak implementatip. Paling-paling kalau ada anjuran, dia hanya memenuhi dinding tembok kelurahan atau desa.

Nanti katanya mau kembali dihidupkan p4. Ah, negara ini jadi ribet banyak lembaga dan aturan tapi korupsi merajalela, pelanggaran dimana-mana, keadilan dan kesejahteraan tak ada.. 

Makanya kepada bapak jokowi, lewat ini aku bilang, rakyat masih sayang sama bapak. Asal arah kebijakan bapak jelas dirasakan oleh rakyat...ayo pak kamu bisa!!

Salam hormat penuh semangat!!!


 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak