Puan Maharani, Sumatra Barat dan Pancasila

 

Sekarang baru sebut-sebut uni puan.

Tempo hari orang bali...hihi....😃😃

Ya, politisi PDIP bilang, uni puan ga perlu belajar sejarah karena cucunya soekarno. Hahahaha...hebat!!! SOMBONG KALI KAU !!! Indonesia jangan sampai dipimpin oleh pemimpin dangkal, SOMBONG dan GOBLOG!!!!

Cam kan itu wahai kamu politisi!! Juga kepadamu duhai rakyat ku, rakyat semesta yang harus punya kesadaran, punya keberanian serta kemauan untuk menolak dan mengakhiri kekuasaan para politisi sombong dan angkuh. 

Belajar sejarah adalah masalah ilmu. Lantas apa maksudnya jika cucu Soekarno ga harus belajar sejarah? Sudah sangat pintar gitu?

Apakah dengan memiliki status cucu Soekarno sudah otomatis pintar sejarah?  Hahaha....lucu sekali  manusia-manusia ini.

Emang si Puan itu sudah cerdas apa?  Kok bilang ga perlu belajar. Wajah penuh warna kecengengan begitu, kok menampikkan keharusan belajar.

Nanti pas pidato bukan mengandalkan kecerdasan isi pidato. Melainkan cukup mewek, biar dapat simpati. Hahaha...

Pemimpin, goblog sedikit tak mengapa asal punya watak karakter membela. Goblog sedikit tak mengapa asal jangan sombong, na’u zubila!!!

Di PDIP terlalu banyak orang pintar bicara..tapi, maaf dangkal!!! Yang muncul jadi kesombongannya.  Lihat yang pada nongol di TV-TV itu. Banyak yang sombong. Seolah republic ini punya nenek moyang mereka. Sedih melihatnya. Harusnya yang disuruh tampil di TV itu yang pintar namun punya bahasa santun dan bijak.

Kitta, rakyat ini pengen melihat para pemimpinnya jika bicara menggunakan akal dan kecerdasan yang menyejukkan. Bukan yang ugal-ugalan sok kuasa dan sok paling benar.

Di partai itu sebenarnya banyak pula yang berisi. Tapi yang lebih menonjol yang dangkal-dangkalnya, yang sombong-sombongnya, yang suka meng- kat, kat ucapan orang, dan ingin menang sendiri.

Duhai mbak Puan, kamu memang harus belajar lagi, deh ya mba... Jangan ikuti pikiran manusia-manusia carmuk!!!

Pun jangan jadi sombong hanya karena kakekmu pernah punya jasa. Jika kamu tak pandai membawa diri, kamu akan hancur! 

Karena kamu memang tidak berarti apa-apa. Apalagi tidak memilki ilmu, makin tambah kamu akan dibuang ke laut saja. 

Jasa orang tua, kakek buyut tak menjamin kamu akan berharga dan dihargai selamanya.

Jika otakmu tak berisi, kamu akan lewat diterpa perubahan zaman. Mestinya kamu punya pikiran ingin lebih dan bila perlu kamu harus jadi yang melebihi kakekmu, Soekarno itu.

Namun bila tak mampu, minimal kamu tidak menambah susah kehidupan rakyat yang sudah susah. Tunjukkn itu!!!

Salam


 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak