"Woyyy...ojo ngono..kae ki sedulur dewe, wonge dewe, podo podo wong jowo. Ra ilok karo sedulur ribut-ribut.."
"Tapi kae ki cah pancen ngenyek karo sedulor podo jowo.. petantang petenteng, dikandani malah ngelawan, wes ngono malah nyolak nyolek anakku wedok bontot. Opo ora terlalu jenenge iku"!!
"Alah, kui mungkin lagi guyonan, dadi tangane melok colak-colek. Jenenge wae cah enom. Ya ngono kui lah polae. Wes lah, nek jere ku, dimaaf ke wae...cah kae ki selain dulur podo wong jowone, de nen ki anak buk lurah kene..."
"O, dadi ngono tooo...aku sak warga kene kudu maafke cah kae too..? Mestine kan cah kae sing njalok maaf karo aku lan sedulur-sedulur ning kene. Koyone kok mentang-mentang anak Buk Lurah terus aku lan sedulur kene mesti maafke cah kae"
" Hus, ga usah ngomongke mentang-mentang anak e bu lurah ngono. Mengko anak buk Lurah ngerungu, wes repot dadine...weeess..men podo-podo enak, urep rukun..ga usah protes. Mengko korona ne ngamok. Koe reti ra, desa ne dewe ki lg dadi inceran korona".
"Korona kue iso ngamok tekan rene opo yo lek? Nek ngamok-ngamok yo ben aku sing nyerimpung sikile".
"Hahahahaha....." berderailah tawa manusia sejagad bersama iblis, setan dan demit-demit akhirat.
Manusia pintar selalu berkecenderungan ingin ngadalin manusia lain yang dianggap bodoh, dianggap tidak tahu dan dianggap tidak berdaya. Manusia pintar punya kecenderungan memaksakan segala argument yang dia anggap lebih pintar dan lebih guna.
Jika ada manusia pintar seperti yang cenderung memaksa, yang tidak mau mendengar manusia lain, ini manusia pintar yang keblinger namanya.
Jawaban untuk manusia yang begini adalah kekuasaan yang lebih tinggi dari dirinya. Karena orang seperti ini ketika memaksakan kebenarannya sesungguhnya sedang memainkan kekuasaann yang seolah dimilkinya, yang seolah dimilki orang-orang nya.
Namun bagaimana jika belum ada kekuasaan yang lebih tinggi yang bisa mengalahkan orang-orang seperti itu?
Maka harus ada penyadaran yang dilakukan oleh orang-orang yang sadar, bahwa pentingnya kebersatuan semua unsure rakyat, pentingnya kecerdasan semua unsure rakyat untuk saling mencerdaskan hingga terbentuk kekuatan yang saling menguatkan.
Tapi manusia yang punya hati selalu berbesar hati dan lalu berhati-hati untuk tidak dikadali.
Paling tidak, ketika dirinya lagi dikadali, ia pura-pura tidak tahu untuk kemudian mendoa...bahwa karma itu ada.
Ucapanmu adalah cermin dirimu. Mari berbenah bagi pemimpin dan calon pemimpin.
Jika masih hendak dianggap menjadi bagian dari sejarah yang akan bergulir kini dan nanti.
Salam semangat dan bahagia untuk masyarakat sumatera barat