Menyedihkan jaket kuning hanyut terbawa arus ke laut...
Kita sangat menghargai uraian bapak Hamdi Muluk pakar fsikologi politik UI, soal tes wawasan kebangsaan di kpk pada suatu acara di televisi.
Tapi, pak, jangan seolah anda paling pintar dan berhak memegng kebenaran.
Jangan menampikkan keinginan elemen masyarakat, sebodoh apapun itu, untuk peduli dan turut mengkomentari perihal carut marut kehidupan KPK yang dimulai dari kehadiran firly dengan TWK nya.
Yang menjadi masalah itu bukan hanya soal tesnya yang dalam pandangan sang prof sudah lazim dan tepat.
Tapi perihal terbuangrnya orang-orang baik yang sudah menunjukkan kesunguhannya memberantas korupsi.
Bagi rakyat, mau punya aliran apapun jika bersungguh memberantas korupsi .maka patut diapresiasii.
Soal aliran itu bisa di bendung dengan negara yang memiliki konsep serta aplikasi ideologi yang benar pula.
Jika rezim tidak punya pandangan ideologi yang benar, jangan salahkan rakyat memahami kebenaran lain.
Ketimbang hafal pancasila, sok punya moral beradab tapi membela koruptor. Aliran Pancasilais yang diam-diam diterjemahkan dan diajarkan oleh jokowi kah itu?
Atau karena ketololan pemimpin lantas memakai terjemahan dari berbagai manusia pintar tapi brengsek dan bejad?
Bagi penulis, sodara bapak Hamdi muluk yang penulis hormati, sejak lama sudah kita tahu sebagai pendukung utama rezim jokowi.
Jadi tidak aneh jika dia cenderung membela para pihak yg akan menyingkirkan orang-orang baik di KPK yang notabene bertentangan dengan firly, BKN, dan sebuh lembaga TNI yang terkait adanya TWK itu.
Sadar pak, pancasila dengan slogan-slogan NKRI itu sudah dimanfaatkan oleh para koruptor untuk menghantam para pejuang anti korupsi.
Jika sensitifitas dan mentalitas para pendidik tidak tersadar oleh hal seperti ini, waduh celaka indonesia. Mana kampus UI, si jaket kuning itu? Mana UI, MANA JAKET KUNING MU?
Kampus UI sejarahmu kini larut dimakan nikmat dan nyaman kekuasaan...ikut arus, terus, terus hingga ke lauut..
Kepada TNI, jangan nodai hati rakyat dengan berada di belakang para penghianat rakyat!!
Kepada Komnas HAM dan seluruh aktivis pergerakan, HIDUP CUMA SEKALI, JADILAH BERARTI!!