Ingat, bagi rakyat di antara berbagai alasan, ada beberapa alasan besar yang menjadi syarat minimal harus terpenuhi untuk bisa membuat presiden boleh dipilih ke tiga kali.
Ya, tiga periode itu mungkin-mungkin saja. Jika kondisi bangsa dan negara ini memang memerlukan kehadiran seorang pemimpin yang berkesesuaian dengan keadaan, jangankan 3 periode, lebih dari itu pun tidaklah haram.
TAPI SYARAT KONDISI BANGSA DAN NEGARA haruslah benar-benar berkesesiuaan dengan syarat minimal, misalnya : 1. Presiden memiliki visi misi atau gagasan besar yang hanya bisa dituntaskan oleh kepemimpinan dirinya.
2. Ada suatu perubahan/ revolusi besar yang tidak bisa tidak memerlukan keterusan kepemimpinan dirinya.
Untuk kepemimpinan jokowi, apa gagasan besar darinya? Adakah suatu revolusi yang butuh kepemimpinannya?
Adakah suatu misi dan visi besar pada dirinya? Jika hanya alasan untuk meneruskan pembangunan jalan atau pindah ibu kota sih bisa diteruskan presiden berikutnya.
Alasan janganlah dibuat-buat. Karena justru akan membuat bangsa ini terpuruk dalam keadaan yang lebih buruk.
Bangsa besar ini untuk kebersatuan, kejayaan dan keberlanjutannya hingga akhir zaman, tampaknya memang harus pernah dalam masa-masa tertentunya dipimpin oleh pemimpin besar.
Pemimpin yang berpikiran besar, namun juga menghendaki rakyat terbimbing untuk memahami segala alasan dan hal-hal besar itu.
Di masa Soekarno dan Soeharto, masa yang lama sudah kita jalani. Itu menuntut kita berhati-hati.
Jangana sampai kita terjebak lagi untuk berlama-lama dengan seorang pemimpin namun ternyata tak ada gagasan atau ide besar dari sang pemimpin.
Ide itu mungkin ada, tapi kita tidak membuat gagasan itu tumbuh subur dan menyejarah kecuali sejarah kelamaan masa kekuasaan.
Kelahiran pemimpin besar itu bisa karena kedirian sang pemimpin yang memang dikehendaki oleh kondisi suatu zaman.
Namun bisa pula sang pemimpin yang karena kecukupan kecerdasannya kita anggap mampu lalu kita serahi tugas-tugas yang besar.
Oleh karenanya, setiap pemimpin atau calon-calon pemimpin memiliki kemungkinan menjadi pemimpin besar dengan syarat menunjukkan tanda-tanda kecerdasan meski tidak harus memiliki gagasan besar dan memimpin revolusi.
Satu syarat lainnya, ia haruslah memilih jalan baik dan benar.
Sebab kita tidak lagi berada pada zaman kerajaan singasari dimana ken arok dengan jalan ugal--ugalannya meraih kekuasaan.
Atau zaman .majapahit dengan segala centang perenang politik yang tidak menentu.
Zaman-zaman yang pada akhirnya tidak mencapai langgeng dan jaya.
Sebab para pemimpinnya lebih mendahulukan nafsu, dengan pikiran yang penting sampai di titik kekuasan terlebih dahulu.
Segala yang penulis ungkap di atas hanya sebagian kecil syarat yang bertumpu pada sosok pemimpin.
Belum lagi jika kita bertumpu pada syarat yang lebih besar di mana harus mendapat persetujuan rakyat.
Ini zaman, dimana bangsa ini menghendaki setiap pemimpin dan peralihan pemimpin harus dipikirkan demi kelanjutan dan kelanjutan generasi negeri ini.
Maka, ayook..lahirlah dan lahirkan pemimpin-pemimpin baru, pemimpin besar yang berpikiran besar.
Setiap calon pemimpin, berpikiran besarlah demi kebesaran dan kejayaan bangsa besarmu!!!
Salam