Trending

Pemimpin dan tes PCR mahal tak berperikemanisaan

 Ada sebuah judul berita, oleh jokowi : Harga pcr telah diturunkan menjadi 450 rb sampai 550 rb. Menurut penulis, jika harga masih segitu, belum turun namanya. Kita tidak tahu apa yang ada di pikiran penguasa dengan harga masih setinggi itu dengan enteng menyebut sudah diturunkan. 

Ini pemimpin yang tak faham rakyatnya, tidak ngena cara komunikasinya. Pak, harga Rp450 rb itu bagi kalangan alit sangat tinggi. Sampean merasakan tidak sih derita rakyat bawah selama ini? ukuran sampean itu apa, siapa? 

Kalo ngukurnya para konglomerat atau para petinggi partai, pengusaha atau para kolega Anda yang hidup mewah di sekitaran  istana, ya harga segitu tidak ada artinya. Lah, ini kan rakyat. Sementara rakyat Indonesia ini hampir semua terkatagori kaum alit semua dalam pandemic ini.

Memang itu sudah separuh diturunkan dari harga sebelumnya 900 rb an. Dengan harga 450rb saja para distributor sudah dapet untung, apa lagi dengan harga semula, betapa besar mereka mendapat untung selama ini. Ya allaah...bagaimana Republik ini? Di mana nurani, pun dimana pemerintah selama ini?

Rakyat memohon: HENTIKAN SYARAT TES PCR!

Pcr itu cara oknum rumah sakit BANGSAT meres rakyat!!! Jika rumah sakit tidak memurahkan semurah-murahnya, suruh berhenti saja rumah sakitnya. Wong mereka buka usaha rumah sakit di tanah negeri ini kok. 

Kalau ga mau nurut perintah negara, dan hanya meres rakyat negeri ini, suruh berhenti saja. Kepada pemerintah cari tes lain yang lebih murah dan gratis bagi rakyat. 

Tes pcr itu tidak berperikemanusiaan walaupun yang pakai misalnya hanya orang-orang kaya, dalam pandemi ini kaya miskin sama saja!

Pokoknya kalau jokowi tidak menghentikan persyaratan pcr, rakyat patut curiga ada permainan apa antara penguasa dan oknum rumah sakit dan kami rakyat akan memperhitungkannya kapanpun setelah pandemi ini!!!

Bagi penulis, sekali lagi apapun tes mestinya gratis. Dalan masa bencana pandemi ini, negaralah yang membutuhkan agar rakyat banyak yang dites kesehatannya. Tapi kenapa malah dibebani.

Lalu kemana pula itu GeNos, tes mudah dan murah itu? Rakyat tidak bisa tidak menaruh curiga, ada permainan persaingan bisnis dimana segala yang murah itu sengaja di matikan.

Sampai hari ini, vaksin pun masih menjadii barang langka. Ini, apakah tanda permainan bisnis itu pula? Oh negeriku......


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak