Trending

Pemimpin dan rezim nol besar

 Siapapun di sana yang tersebut sebagai PEMMPIN dan calon pemimpin, jika Anda ingin tidak dicap jelek oleh rakyat dan mahasiswa, jadilah pemimpin yang tidak bermuka dua lalu tunjukkan pemikiran atau gagasan besarmu. 

Kepada para kaki tangan kekuasaan yang marah-marah dan menangkapi para aktivis mahasiswa, jangaan salahkan rakyat dan mahasiswa jika di mata mereka itu menjadi pertanda bahwa kalian dengan pemimpin kalian NOL BESAR. 

Ya, seorang pemimpin jika memiliki tujuan atau pemikiran besar jangka 10 atau 50 tahun ke depan misalnya, yakinkan rakyat dengan tujuan itu. Maka rakyat akan diam dan manut kepadamu.

Tapi lain halnya jika tidak memiliki tujuan atau katakanlah tujuan besar itu ada, namun motip dibaliknya juga ada hal besar, maka untuk menjelaskan dengan percaya diri itu beban, seperti yang tampak sekarang.

Soal tujuan besar, dalam pandangan rakyat awam saja, sebenarnya pastilah rezim ini punya. Dari gerak dan bicara semua lini tangan-tangan kekuasaan bisa diamati. Kerjasama antara pemerintah dan DPR pun sangat nyata. 

Bagamana DPR begtu giat membuat undang-undang dari Undang-Undang Cilaka alias omnibuslaw sampai refisi Kpk. Di balik hancurnya KPK, apa kalau tidak agar para politisi bisa berbagi kue negara dan agar tercapai sukses 2024 termasuk sukses proyek pemimdahan ibu kota. 

Banyak lagi proyek-proyek lain yang arahnya jelas sebagai tujuan besar tapi punya motip terselubung yang juga besar.

Suatu tujuan besar dengan proyek-proyek bermotip besar karena rawan kritikan tentu saja sulit rezim menjelaskan. 

Nah, begitulah akhirnya hal sangka yang ada di hati kebanyakan rakyat ketika melihat sepak terjang pemimpin dengan para perangkat  kaki tangannya.

Lain halnya jika rezim punya tujuan besar yang tulus bagi rakyat, misalnya program terencana pengentasan kemiskinan sehingga dalam sekian puluh tahun bangsa ini dengan buruh, tani, nelayan serta segenap lapisan rakyat terbebas dari kemiskinan. 

Pun misal program rencana besar swasembada pangan, program dan rencana kemandirian politik ekonomi dan pertahanan, progrm dan rencana pengikisan faham keliru dengan pemantapan ideologi yang benar, inisiasi rencana perdamaian israil palestina, dlsb.

Misalnya juga tentang masyarkat islam, karena islam mayoritas maka pemimpin mestinya mampu menuntun islam agar memliki ideologi dan pandangan benar atas negara, atas agama-agama lainnya, atas perdamaian dunia, atas kedirian islam yang sesuai dengan zaman, yang itu mungkin perlu revolusi/pembaruan atas pikiran islam. 

Jika pemimpin punya pemikiran-pemikiran besar semisal di atas, pemimpin akan percaya diri, dan ucapannya pun akan digugu.

Tapi jika rezim tak punya tujuan apa lagi pemikiran besar, kecuali hanya cari makan, bagi-bagi jatah kue dan proyek besar, ya pantas jika pemimpin tidak bisa nuntun kecuali marah menangkapi aktivis, dan itu para kaki tangannya, njijik iii....

Kepada adek-adek mahasiswa, dan para aktivis di berbagai element pergerakan, kebenaran itu tetaplah kan menjadi kebenaran di hatimu di hatiku.

Jangan ragu sikap tegasmu!!

Salam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak