Trending

Naluri dan nurani pemimpin


Dulu, diawal merebak korona, bahkan virus masih di china sana, kita rakyat sudah wanti-wanti agar pemerintah menutup seluruh jalan keluar dan masuk indonesia. Namum negara ndableg, mengabaikannya dan akhirnya, lihat banyaknya yang terinfeksi virus, berapa banyak kematian dan seperti apa parahnya indonesia. 

Ketika kita katakan parah, lantas jangan dicari pembenaran yang bodoh lalu membandingkan dengan negara lain bahwa ada yg lebih parah. 

Ingat kita ini bukan kontinental tapi kepulauan. Laut, ( wawasan nusantara sebagai cara pandang kita), adalah pemersatu dan dalam hal corona, sesungguhnya adalah benteng bagi penyebaran virus yang lebih masif. 

Jadi harusnya kondisi kita bisa jauh lebih baik dari yang sekarang ada.

Tentang rencana dan kebijakan apapun, baik politik maupun non politik yang akan pemerintah lakukan, kita percaya negara penuh kehati-hatian. 

Namun dalam kondisi ini, dimana pemimpin penuh dikelilingi banyak pendapat dan pikiran, rakyat hanya ingin mengingatkan, pemimpin dengan naluri dan nurani kasih terhdap rakyatnya, negara yang memiliki segala sumber daya yang mestinya mampu cermat teliti dan penuh antisipasi, hendaklah berhati-hati bertindak. 

Sekali lagi di dalam diri pemimpin ada naluri dan nurani. Naluri pemimpin yang dekat dengan rakyat, akan selalu terbimbing untuk selalu mengingat kehidupan rakyat. Jangan terpancing untuk suatu kebijakan yang memancing rakyat untuk membut gelombang perlawanan, apa lagi sampai kembali ramai di jalanan memprotes kebijakan yang tidak dekat dengan kehidupan rakyat.  

Sebab farian-farian baru corona selalu mengancam dengan gelombang demi gelombang pandemicnya.

Sudah jauh diawal dulu karena mempertahankan kendablegan, egois kekuasaan serta dalam perhitungan yang asal, meski dalam pandangan pemujanya tetap sebagai kebijakan yeng jenius, pada akhirnya kondisi rakyat kita sekarang, berapa ribu yang mati jadinya. 

Kematian yang jika pemimpin memiliki naluri yang tinggi sehingga cermat mengantisipasi dan berhati-hati, itu tak akan terjadi.

Apapun kebijakan pemerintah, pastikan keselamatan rakyat tidak semkin parah. Nasib rakyat ada ditangan pemimpinnya. 

Pun nasib pemimpin ada di tangan rakyatnya. Jika ternyata keselamatan rakyat makin parah, maka jangn dikira rakyat tidak bisa mengusir pemimpin dari duduk enak dan manisnya di istana. Beribu lapis baja pun tak akan bisa menghalangi kehendak rakyat. 

Bahkan walau kekuasaan seorang pemimpin tinggal satu hari, rakyat masih akan melakukan perhitungan sebagai bukti rakyat tak rela dipimpin oleh pemimpin yang dengan kebijakannya terasa kejam dan zalim. Camkanlah itu!!!!

Maka sekali lagi, berhati-hati, pakailah naluri dan nurani. Pengalaman-demi pengalaman, farian demi farian corona serta gelombang demi gelombang pandemic yang datang, haruslah membuat bangsa ini semakin pintar, semakin tangguh melawan badai. 

Namun keberhasilan kita menghindar dan sejenak terlepas dari badai, bukan berarti harus larut dalam euforia suka cita yang berlebihan. Sebab di balik suka cita biasanya ada keterlenaan. Di sanlah lalu badai baru akan mengancam. Pun di sanalah pemimpin berperan tuk selalu mewanti-wanti dan mengingatkan.

Akhirnya, dalam kondisi kini, tetap menjaga sikap bersatu untuk suatu kemenangan melawan pandemic, adalah satu-satunya sikap terbaik. 

Berhenti sejenak dari segala komentar yang saling mempersalahkan,yang hanya akan dipandang sebagian kalangan rakyat  tertentu sebagai bentuk perlawanan sehingga menimbulkan saling ketidakpercayaan lalu hoak pun berseliweran, itu kontraproduktip atas usaha kita bangkit dari pandemic. 

Namun demikian, bagi seluruh corong rakyat, sikap dan kondisi demikian bukan berarti sama sekali menghilangkan beda pandang. Beda pandang tetaplah kita jaga walau bukan lantas terekspos sebagai beda dalam kebencian. 

Corong rakyat harus tetap menjaga kejiwaan dan kondisi rakyat. Semua harus berpikir tentang bagaimana kita semua bisa berkontribusi bagi kebangkitan bangsa ini dari pandemic. Jika pun corong berbicara, adalah ide dan gagasan sebagai stresing pelecut demi kemaslahatan rakyat dan bangsa.

Salam damai, penuh cinta dalam bahagia persatuan tuk perubahan rakyat semesta. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak