INI SUARA RAKYAT INDONESIA
Perubahan iklim adalahh akibat dari perilaku eksploitasi manusia yang berlebihan terhadap bumi, perilaku liberal berlebihan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ideologi liberalis kapitalis yang merestui manusia mengeksploitasi dunia, tak ada dam yang mampu menahan atau membuatnya terarah untuk balik mencipta ruang aman bagi manusia setelah manusia mngeksploitasinya.
Agama, sebagai dam moral selama manusia pernah hidup, tak kuasa lagi menahan. Agama malah mnjadi jalan dan restu bagi faham liberal kapital bereksploitasi.
Kita tidak hendak melawan/ menyalahkan kapitalis sebab itu jalan manusia sebelum menemukan jalan barunya. Maka mungkin manusia perlu berideologi pada akibat perbuatan manusia itu sendiri.
Manusia kerap baru sadar kelirunya memang setelah merasakan akibat dari perbuatannya.
Lalu perubahan iklim, pamanasan global akhirnya menjadi hal yang menakutkan.
Sekarang apa yang harus manusia lakukan? Bersatu dalam satu ideologi yang bernama "ketakutan akan masa depan".
Hem, rasanya itu menggelikan. Namun inilah kenyataannya. Meski secara harfiah bukan itu masudnya.
Maksudnya, di balik ketakutan manusia harus ditemukan suatu dasar pandangan baru atau ideologi, moralitas baru yang bisa membuat manusia runduk, sadar akan kemanusiaanya, sebab akibat itu ada, eksploitasi berlebihnya berakibat pada msa depan manusia sendiri.
Dengan kesadaran itu lalu membuat manusia tergerak untuk berperilaku benar pada sesama manusia pun terhadp bumi demi peradaban manusia selanjutnya.
Merecofery bumi agar lepas dari kehancuran = menyelamatkan umat manusia dan mungkin boleh saja kita namai dengan istilah revolusi hijau, revolusi b, c dalsb. Namun tetap jiwa atau ideologi di dalam revolusi itu harus ada. Jika tidak, maka ia hanya akan jadi gerak sesaat.
Kita berharap gerak itu akan menjadi budaya, anjuran bahkan ajaran yang merubah budaya-budaya sebelumnya lalu mencipta peradaban baru umat manusia.
Untuk meanncari moralitas yang bisa mempersatukan umat manusia dalam gerak bersama penyelamatan dunia, adalah PR besar bagi para pemimpin dunia.
Kita tentu rindu, di tengah perang dagang dan ideologi antar negara, misal antar amerika, china, rusia dan mungkin di sisi lain islam misalnya, lalu bersatu dalam usaha bersama menyelamatkan dunia.
Semoga.