Berprestasi dan berkreasilah dengan segala daya upaya demi kebangkitan kaum mu duhai para perempuan indonesia.
Tak ada yang akan menolongmu kecuali dirimu.
Segala kelaraanmu hanya akan menjadi cemooh bagi siapapun yang tak tahu alasan dimana dan kenapa engkau melangkahkan kaki di tempat dan kerumitan sesuatu.
Yakini untuk suatu alasan bahwa jalanmu benar dan hanya tuhan yang tahu serta insyaalah akan maklum atas jalan mu...
Aku pernah singgah di komnas perempuan. Di sana, aku bisa membayangkan beratnya kerja mereka dalam membela dan mengangkat harkat perempuan agar jadi yang membanggakan.
Jadi perempuan, mungkin berat untuk bisa jadi yang mebanggakan di mata orang.
Tapi mugkin banyak hal kecil yang bisa kita perbuat, minimal membuat bangga diri sendiri dengan tidak melakukan perbuatan yang merusak diri.
Kebanyakan kekerasan terhadap kaum perempuan karena perempuan tidak bisa membela diri sendiri.
Ketidakmampuan membela diri sendiri membuat perempuan banyak diremehkan dan oleh laki-laki yang berjiwa labil cenderung menjadi lahan untuk disakiti.
Perempuan yang mampu membela diri sendiri itu bukan hanya mengacu pada perempuan yang berotot dan mampu membalas tinju.
Salah satu maksud membela diri sendiri adalah, misal perempuan yang punya kerja, atau punya sesuatu yang bisa ditunjukkan bahwa dirinya tidak sekedar menjadi beban melainkan mampu menjadi solusi bagi suatu persoalan.
Ada pula yang menyebabkan terjadi kekerasan karena perempuan yang terlalu mampu membela diri sendiri sehingga sombong dan memunculkan emosi pada kaum laki-laki.
Salah satu jawaban untuk masalah-masalah seperti ini, dalam pikiran penulis yang terbilang seorang yang kadang agak kelewatan dalam hal imaginasi, mungkin adalah cinta sejati.
Sebuah jawaban yang tampak tidak ilmiah. Namun cukuplah untuk menambah sedikit bahan diskursus kita.
Cinta sejati membuat kecenderungan orang sayang pada diri sendirì, yang tentu dumulai dari mencintai dan sayang pada kekasih dengan menjaga persaannya, mensuportnya, dlsb.
Satu jawaban lagi adalah kecerdasan, terutama kecerdasan sosial kaum perempuan.
Kecerdasan yang bisa diasah dilatih agar kita mampu memahami diri dan oraang-orang di sekitaran kehidupan kita.
Akhirnya, ayok kita cari cinta sejati. Cinta yang bukan hanya berlandaskan fisik apa lagi materi.
Tidak usah malu mengakui bahwa diri kita lagi bucin atas cinta sejati.
Karena aku juga adalah yang sedang mencari dan berharap yang kutemui adalah cinta sejati. Bersama itu, mari cerdaskan diri.
Bravo perempuan insdonesia!!!
Berprestasi dan berkreasilah dengan segala daya upaya demi kebangkitan kaum mu duhai para perempuan indonesia.
Tak ada yang akan menolongmu kecuali dirimu.
Segala kelaraanmu hanya akan menjadi cemooh bagi siapapun yang tak tahu alasan dimana dan kenapa engkau melangkahkan kaki di tempat dan kerumitan sesuatu.
Yakini untuk suatu alasan bahwa jalanmu benar dan hanya tuhan yang tahu serta insyaalah akan maklum atas jalan mu...
Aku pernah singgah di komnas perempuan. Di sana, aku bisa membayangkan beratnya kerja mereka dalam membela dan mengangkat harkat perempuan agar jadi yang membanggakan.
Jadi perempuan, mungkin berat untuk bisa jadi yang mebanggakan di mata orang.
Tapi mugkin banyak hal kecil yang bisa kita perbuat, minimal membuat bangga diri sendiri dengan tidak melakukan perbuatan yang merusak diri.
Kebanyakan kekerasan terhadap kaum perempuan karena perempuan tidak bisa membela diri sendiri.
Ketidakmampuan membela diri sendiri membuat perempuan banyak diremehkan dan oleh laki-laki yang berjiwa labil cenderung menjadi lahan untuk disakiti.
Perempuan yang mampu membela diri sendiri itu bukan hanya mengacu pada perempuan yang berotot dan mampu membalas tinju.
Salah satu maksud membela diri sendiri adalah, misal perempuan yang punya kerja, atau punya sesuatu yang bisa ditunjukkan bahwa dirinya tidak sekedar menjadi beban melainkan mampu menjadi solusi bagi suatu persoalan.
Ada pula yang menyebabkan terjadi kekerasan karena perempuan yang terlalu mampu membela diri sendiri sehingga sombong dan memunculkan emosi pada kaum laki-laki.
Salah satu jawaban untuk masalah-masalah seperti ini, dalam pikiran penulis yang terbilang seorang yang kadang agak kelewatan dalam hal imaginasi, mungkin adalah cinta sejati.
Sebuah jawaban yang tampak tidak ilmiah. Namun cukuplah untuk menambah sedikit bahan diskursus kita.
Cinta sejati membuat kecenderungan orang sayang pada diri sendirì, yang tentu dumulai dari mencintai dan sayang pada kekasih dengan menjaga persaannya, mensuportnya, dlsb.
Satu jawaban lagi adalah kecerdasan, terutama kecerdasan sosial kaum perempuan.
Kecerdasan yang bisa diasah dilatih agar kita mampu memahami diri dan oraang-orang di sekitaran kehidupan kita.
Akhirnya, ayok kita cari cinta sejati. Cinta yang bukan hanya berlandaskan fisik apa lagi materi.
Tidak usah malu mengakui bahwa diri kita lagi bucin atas cinta sejati.
Karena aku juga adalah yang sedang mencari dan berharap yang kutemui adalah cinta sejati. Bersama itu, mari cerdaskan diri.
Bravo perempuan insdonesia!!!