Ketika ulama ngomong soal korupsi dan KPK

Astaghfitullaahalazim... ini kiyai/ ulama NU sudah kehilangan akal sehatnya apa yaa? Tempo hari anshornya. Sekarang kiyai/ulamanya.

Menanggapi ungkapan salah seorang ulama NU dan Hendardi yang kini ternyata jadi si anak tangan kekuasan yang ngaku aktivis hukum yang ke duanya bicara di tv one.

Dalil/ hukum agama yang membenarkan TWK, namun dapat diartikan juga membenarkan orang-orang baik tersingkir. Bingung dikit kita. 

Diam saja, nanti disangka enjeh-enjeh saja atas ucapan ulama. Jikapun kita komentari, jadi bodohlah kita menanggapi hal bodoh ini.

Moga ini hanya oknum-oknum saja di organisasi sebesar NU.

Walau kita yang sangat hormat pada ulama mulai luntur ketika ulama sudah menyediakan diri untuk membuat sebuah analisis/ menilai sesuatu dari sisi agama namun penuh kepentingan pribadinya. 

Kontek analisis itu dalam pandangan rakyat awam saja sudah bisa mengira bahwa itu hanya demi pembenaran atas perbuatan keji.

Bayangkan pemecatan atas orang-orang baik di KPK yang mengatasnamakan TWK coba dibenarkan oleh pandangan dan dalil agama. Mengerikan!! 

Ini terjadi kalau bukan ulamanya yang bodoh karena terbodohi unsur kekuasaan, atau si ulama tidak sadar, bahwa pandangannya akan dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk membenarkan cara mereka yang nauzubillah sangat sesat karena membela koruptor.

Dalam tulisan ini, Penulis hanya ingin mengetuk para ulama khususnya dari organisasi-organisasi besar.

Jangan mau dimanfaatkan oleh kekuasaan untuk membenarkan cara mereka yang salah yang jahat dan keji itu, tsumma naudzubillah.

Hari ini rakyat meminta, para ulama para ahli agama, baik islam, nasrani,  yahudi buda danlsbg, untuk tegak berdiri tidak terkooptasi atau kepincut untuk condong kepada hal yang bersifat politik pembenaran atas tindak tanduk kekuasaan. 

Kecuali kekuasaan itu di jalan yang benar, maka siappun pantas membelanya. Nah, ini membela koruptor?

Otak di dengkul apa ya? Jelas-jelas orang baik di KPK hendak disingkirkan, ini masalahnya. 

Bukan soal kebenaran dalil-dalil itu. Kebenaran sudah digunakan memukul kebenaran yang lain.

Sehingga kekejian terselamatkan. Ini yang terjadi. Sebaaigmana pancasila dipakai menggebug lawan.

Maka kajilah dulu secara menyeluruh sebelum melangkah.

Kita cinta NU dan ulamanya maka penulis sempatkan untuk mengomentari hal ini

Salam


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak