Jangan dengan segala cara membungkam orang yang beda pandangan dengan anda. Sudah cukuplah anda menekan-nekan dan refresif baik secara fisik dan verbal kepada orang-orang di luar pemrintahan.
Termasuk JANGANLAH MEMBULY ANAK-ANAK!, hanya demi semangat pembelaan kepada rezim pemerintahanmu.
Anak-anak yang kreatip, menyuarakan isi hatinya, meski terkesan politis, tapi itulah anak-anak kita yang kekinian, dan itu baik, tak beralasan untuk dibuly. Dalam hal ini mengacu kepada yang manis cucu SBY. Saya tak bermaksud membela karena keluarga besar sby pasti bisa membela dirinya sendiri.
Tapi ini sebuah kegalauan hati sebagai sesama anak bangsa ini. Terus terang, dalam mengelola negara, anda-anda sekalian di rezim ini kacau balau. Saya tidak ahli. Tapi dapat merasakan kekacaauan itu. Anda-anda harus berbenah, dan bukan membabi buta.
Jika hendak mlihat sejarah, dulu di zaman PDI jadi oposisi, jika SBY hendak membungkam kalian, mungkin kalian sudah habis dan tak akan muncul sebagai penguasa dimasa kini. Coba ingat betapa kejamnya opossi pada saat itu sampai kerbau dipersamakan dengan sby. kenapa pada saat itu oposisi terlihat dibiarkan berani?
Pada saat itu saya tahu sekali karena saya ada di situ meski tidak terlihat.
Diantara berbagai alasan, dua alasan besar kenapa saat itu sby tak membabi buta membungkam oposisi.
Pertama, karena Sby memang seorang demokrat yang cerdas mengelola dan mempertimbangkan info intelegen. Ke dua, bukan karena oposisi dipegang oleh megawati.
Apalgi hanya sekedar memandang adian napitupulu, budiman sujadmiko dan pion-pion yang tak cukup berarti waktu itu, yang kini jadi para kaki tangan penguasa termasuk mungkin yang membuly anak-anak itu. Bukan!! Tapi memandang hal lain yang belum pas saat ini diceritakn.
Jadi kurang lebihnya sby, tak pantas jika anda-anda sebagai kaki tangan rezim kini, hanya demi membela rezim anda lantas melakukan pembelaan dengan segala cara, sampai anak-anak saja anda tekan dan bully.
Lakuknlah pembelaan itu dengan cerdas agar semua tercerdaskan. Termasuk dengan kaum buzzer anda yang jika diamati sudah sangat berlebihan. Dari cara-cara itu jelas jadi gambaran betapa rezim ini tidak memiliki visi sebagai bahan diskursus yang cerdas ditawarkan.
Kita semua memang sedang belajar menuju demokrasi yang pantas. Tapi selama anda-anda seklian tidak memulai untuk dilihat sebagai yang pantas dipementasan, anda akan menjadi yang tak pantas dipertahankan.
Salam damai tuk kebaikan bangsa