Jadi aktivis itu harus kuat. Untuk kuat fisik tentu harus banyak olah raga. Untuk kuat mental atau kuat hati, ya harus banyak belajar untuk sabar.
Ini foto pada saat aku sedang menyalurkan kehobianku. Melihat dunia pada saat itu, melihat wajah-wajah pada saat itu.
Sungguh tak menyangka selang beberapa waktu kemudian, tante korona yang menjijikkan itu datang. Dan hidup kita pun lalu terhuyung-huyung bak lelah karena olah raga.
Meski olah raga akan menambah kuat raga. Sementara korona adalah petaka. Dan kita harus kuat, kuat, terus kuat untuk meneruskan langkah kehidupan di depan kita...
Tak seberapa sebenarnya korona ini, bila dibandingkan dengan kelaraan batin kita ketika bertemu orang-orang yang membenci dan memperlakukan kita dengan merendahkan kita.
Tapi kelaran itu pun menjadi tak berarti apa-apa ketika membayangkan betapa banyak yang lebih lara karena korona ini. Saudara-saudara kita yang merana sedih hatinya karena ditinggal mati orang-orang terkasihnya akibat korona.
Hidup memang begitu. Diatas derita yang kita rasakan, ada penderitaan yang lebih lagi. Hal itu membuat kita tidak harus merasa paling lara ketika ditimpa musibah atau bencana. Bersyukur yang kita punyai, yang kita rasakan.
Aku sendiri pernah dihina, dicengi, diolok, direndahkan, dicurigai, diancam dan bahkan ingin disingkirkan oleh orang-orang yang tak suka akan keberadaan ku.
Itu semua karena mereka belum tahu apa yang kita lakukan. Dan kita pun tak hendak memberi tahu sebab hanya akan membuat masalah baru pada jalan hidup kita.
Dan memang menyakitkan ada dalam situasi direndahkan seperti itu. Lalu apa yang menguatkan kita?
Yakinkan diri bahwa kita adalah orang baik, orang yang tidak sama dengan yang dihinakan itu, insyaallah kita akan mampu melalui segala cerca.
Biarkan, biarkanlah mereka berlaku begitu...sampai mereka, karena beribu senyum kita, jadi lupa telah berlaku begitu pada kita.
Maka selalu tersenyumlah untuk dunia yang menyambut dan tak menyambut kita.
Seorang aktivis yang sambil berusaha terus belajar untuk bisa menjadi negarawan sejati, harus mampu menahan kesabaran...sabar, sabar dan sabaaaarrr sambil tersenyum.
Banyak pengertian sabar, tergantung konteknya. Sabar untuk tidak tergiur korupsi, sabar untuk tidak berebut kekuasaan jika hanya...., dlsb, lakukanlah😊
Salam semangat selalu