Lalu seabreg lagi wacana dan retorika keluar dari para pejabat yang dianggp sebagai pengarah ideologi ini. Aku jadi ketawa hahaha.....hanya begitukah kerja BPIP??? Hanya koar-koar, seminar, diskusi, ujung-ujungnya rilies/ pernyataan yang bermakna dari sisi gramatik/ kata-kata, tapi hampa implementatip.
Coba lihat, di satu wilayah ada pelecehan tempat ibadah, ada tawuran, ada pembegalan, ada pembunuhan kejam, ada pembiaran keterrtindasan, ada pelanggaran HAM, pelanggaran hak azazi alam dan sebgainya... lalu apa kerja BPIP untuk hal ini?
Menganjurkan penegakan hukum lagikah? Hukum itu akan berjalan tanpa ada BPIP yang berkoar. Kalau cuma koar-koar, apa bedanya dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan lain? Atau apa bedanya dengan Ustadz Somad yang kerjanya ceramah.
Ya, mungkin sama lah dengan kerjaan para ustadz. Sebab bila hendak dibandingkan atau disamakan dengan kerja lembaga kemasyarakatan, malah perannyya lebih besarlah lmbaga-lembaga kemasyarakatn, semisal NGO dan sejenisnya dalam mengawasi perilaku para pengelola negara.
Di dalam sebuah negeri yng mengaku sebagai negeri pancasila, justru keberadaan BPIP tidak memendarkaan warna pancasilais. Bayangkan, makan gaji buta tapi lembaga yang diada-adakan ini tidak ada guna di tengah rakyat kekurangan.
Secara hakikat dan etik, itu makan uang hasil korupsi dan haram. Yang membuat seolah halal hanyalah karena resmi dilembagakan.
Maka rakyat pantas menuntut ia dibubarkan. Rakyat tidak usah takut dengan nama besar lembaga ini yang seakan sebagai sangat pancasilais. Karena keberadaan awal adanya pemikiran tentang BPIP dari rezim ini adalah sesat.
Sebuah ideologi, tidak memerlukan lembaga dengan gaji butanya untuk suatu implementasi agar membumi. Ideologi, jika benar cara pandangnya, cukup perdengarkan pada rakyat dan dunia, maka kebenarannya akan membimbing manusia.
Bukan malah manusia yang membimbing idiologi untuk satu kleam kebenaran dan atas nama membimbing manusia lainya.
Maka dengarlah hai bapak-bapak dan ibu-ibu di BPIP, ketuaan kalian harus menyadarkan kalian tentang etika, moralitas dan tanggung jawab keilahian. Tak pantas kalian makan gaji buta dalam kehidupan rakyat yang serba susah.
Tak pantas dari sisi moral sebab duduk di atas kursi tanpa jerih dan usaha politik namun politis dalam kerja mempolitisasi nilai-nilai ideologi yang searti mengatasnamakan sisi kesucian ideologi.
Negara yang pancasilais, tidak harus punya lembaga dengan label pancasila.
Salam