Kepala BPIP cuap-cuap soal membumikan pancasila, disusul para punggawa akademisi sampai punggawa partai/ politisi mengucap hal yang sama.
Mereka, hampir sama, membumikan pancasila ada yang lewat olah raga, seni, bahkan itu..dengan lomba cerpen, dlsb.
Akhirnya model dari semuanya hanyalah mengacu pada cara lama p4 dan bp7 yang sudah dikebumikan alias sudah dikubur itu.
Jika kita amati, ucapan para pejabat ini hanyalah retorika yang mengulang-ulang dan tanpa terobosan. Sekedar mengangkat citra, sebab jika seorang pejabat sudah membual soal pancasila maka tampak sangat memikirkan negara.
Padahal apa langkah mereka yang dibilang membumikan pancasila?
Dalam olah raga itu sudah ada nilai-nilai sportifitas keolahragaan dan kerjasama tim.
Lantas apa, apakah itu semua akan diklaem sebagai nilai pancasila? Menurut penulis, cara ini ketinggalan dan bahkan sangat memalukan dalam kaca mata keintelektualan.
Nih simak penulis sempat melakukan penelitian kecil-kecilan soal ini. Satu ketika penulis mengorek kehidupan beberpa orang yang penulis anggap sangat baik.
Orang-orang ini tidak pernah nakal bahkan sangat baik dalam masyarakat. Lalu penulis tanya apakah hafal atau kenal dengan pancasila? Dia bilang tidak tahu.
Lantas ada pula masyarkat yang rukun sedang bersama menanam padi. Penulis pun ngobrol dan tanya apakah kenal dan faham dengan pancasila? Mereka malah tertawa. Mereka tidak berpikir soal pancasila.
Intinya, bahwa kehidupan yang lurus dan baik serta kebersamaan itu adalah kebutuhan. Ada atau tidak ada BPIP dan Pancasila pun itu akan berjalan.
Nah jika para pejabat melekat-lekatkan kehidupan mereka yang sudah berjalan baik itu sebagai pancasilais, lalu apa terobosan para pejabat ini tentang pembumian pancasila itu? Apa yang akan dibumikan?
Menurut penulis, jangan bicara nilai dan pembumian jika tidak memiliki bahan yang mesti dibumikan. Ini bukan sok pintar, tapi otak yang berangkat dari pengalaman hidup kalian belum sampai.
Jika belum sampai, cukup buatlah korupsi hilang, kejahatan dan pengangguran berkurang..rakyat sejahtera bahagia. Maka insyaallah khilafah dan radikal akan hilang dengan sendirinya.
Sementara untuk mencipta rakyat bahagia, melawan khilafah dan radikalisme dengan ideologi, jika kalian tidak menemuknnya tunggulah. Jika sangat diperlukn semoga ada yang akan menunjukkannya.
Untuk para aktivis pergerakan, selalu cinta dan sayang