Antara kemiskinan, jiwa kepembelaan pemimpin dan pindah ibu kota


Ada apa dengan rezim ini yang begitu kesusu pindah ke ibu kota baru dengan dana yang sangat besar itu?Tidakkah kita melihat masih banyak kemiskinan pada kehidupan rakyat kita? Sorang anak memukuli ibunya hanya karena tidak ada uang 10rb. 

Bukankah ini potret kemiskinan yang nyata? Dan kemiskinan ini masif. Cerita keteladanan Umar shabat nabi yang rela menggotong sekarung gandum demi rakyatnya adalah cermin btapa pemimpin harus mendahulukan kesejahtraan rakyat ketimbang proyek mercusuarnya.

Jika jokowi bilang proyek ibu kota demi kesejahtraan, itu bulsit. Konsep/ ide atau gagasan sebuah bangunan untuk kesejahteraan itu tidak ngena. Gagasan ibu kota baru itu lebih ke soal bisnis pemodal besar dan politik. 

Siapa yang tidak tahu rezim ini dengan para kolega kelompoknya sedang berusha melanggengkan kekuasaannya. Segala alasan pembenaran dibuat. Okelah itu sah sah saja. tapi baaigmana dengn rakyat?

Rakyat negeri ini mash miskin mas joko sayangku. 

Musim pandemic yang perlu mendapat penanganan serius. Belum lagi soal harga-harga yang mahal, isyu rasialis pelanggaran HAM dan sparatis yang tak kunjung usai. Negeri dengan rakyat sejahtera itu jika salah satunya para buruh nya sudah banyak yang pelesiran keluar.

Jika hendak tinggallkan legesi, adalah lunasi hutang lalu hapus kemiskinan. Generasi mendatang jadi tenang. Nah kalo ini, utang numpuk, yang bayar generasi mendatang.. Enak amet jadi pemimpin begini.

Pembangunan gedung dan kota-kota baru itu sudah jadi keharusan, memang harus dibangun karena memang peradaban itu dibutuhkan. 

Sekarang mestinya konsen di pandemic dan soal kesejahteraan setelah pandemi. Peres otaklah pak joko, agar uang 466 trilyun bagi dana pembangunan itu bisa terserap dan manfaat untuk membangun kesejahteraan rakyat dulu. 

Nanti jika rakyat sudah hidup enak pembangunan gedung-gedung itu akan mengikuti karena ia menjadi kebutuhan sebagai tempat huni.

Dalam kesempatan ini kita rakyat merasa berkepentingan untuk mengetuk hati pemimpin yang lain. Mana suara prabowo yang dalam kampanye sampe dower bilang mau bela rakyat? Mana si anis yang biasanya ahli berkata-kata manis? 

Mana suara golkar yang katanya partai rakyat? Mana pkb si partai nahdiyin? Mana demokrat, apa lagi pdip yg mengidentikan dari partai wong cilik..dan yang lain-lain nya. Buktikan semuanya dengan senyata-nyata nya membela rakyat.

SEKALI LAGI, RAKYAT KITA MASIH BANYAK YANG MISKIN DAN JAUH DARI KATA SEJAHTRA...RENUNGKAN DAN PIKIRKANLAH!!


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak