Satu orang sahabat lebih berarti dari pada seribu kekasih tak setia yang tak membantu perjuangan ini. Jika soekarno bilang beri aku sepuluh pemuda akan kuguncang dunia, Maka aku katakan cukup beri aku lima sahabat setia maka akan aku rubah dunia.
Bahkan jika karena situasi, lima pemuda pun tak ada, aku hanya cukup satu orang kekasih yang memiliki cinta sejati.
Sampai dengan hari ini kesejatian dan kesetiaan telah banyak memudar. Kesetiaan pada seorang teman, kesetiaan pada kekasih, kesetiaan pada negara, kesetiaan pada rakyat bahkan kesetiaan pada diri sendiri dengan semakin hilangnya integritas diri.
Wahai para aktivis, pemuda pemudi Indonesia, sadari akan kesetiaan yang hilang itu.
Di dunia ini, di sekeliling kita, ada aura nakal yang dalam bahasa ilmiahnya mari kita sebut saja dengan istilah fakta sosial negative, yang disebar dan berasal dari kehidupan para manusia yang memang berwatak begundal(buruk, jahat).
Aura ini senantiasa membawa kita untuk menjauh dari apa yang menjadi kelaziman tata nilai di masyarakat kita.
Maka kembalilah kepada jati dirimu yang utuh. Karena pemuda indonesia yang terlahir menyandang takdir pembawa perubahan harus siap dan setia dengan semua tujuan perubahan.
Jika satu saat harus kembali menggulirkan perubahan, maka kitalah yang berada di garda terdepan untuk memikul dan menggaungkan perubahan itu.
Jika tak ada seribu pemuda, sepuluh cukup. Jika tak ada sepuluh, lima saja...maka yakinlah kita kan sanggup mengguncang dunia.
Dan Ini menjadi peringatan bagi penguasa hasil pemilu. Jika tak menyelesaikan persoalan bangsa, maka sesungguhnya engkaulah yang telah membangkitkan rakyat dan pemuda untuk mengguncang dirimu.
Pemuda sebagai pewaris pemilik syah negeri ini, tinggal nanti kita lihat akan terbagai menjadi bagian yang berada di ketek kuasaan atau sebagai pemuda idealis.
Cap atau label idealis itu perlu sebab para penjilat ketek kekuasan tentu tak pantas disebut bagian yang idealis.
Karena dari predikat penjilat ketek saja, sudah mencerminkan kelompok manusia yang tak memiliki keyakinan diri sendiri sebagai yang memiliki pandangan sendiri kecuali mengharap belas kasih, mengharap mendapat limpahan kekuasaan dari para patron atau pucuk-pucuk kekuasaan.
Sementara para pemuda idealis, tetap tegak kukuh tanpa ragu memandang masa depan meski penuh kekurangan.
Satu saja yang menjadi bekal yakin di dada, yaitu keinginan untuk melihat bangsa dan rakyat negeri ini bahagia di hari depannya. Sebuah harapan yang tentu bukan tanpa dasar dan alat untuk mencipta kebahagiaan bagi rakyat itu.
Dasar dan alat itu bukanlah sekedar sebuah kekuasan seperti yang dimilki, diagungkan dan dipertahankan mati-matian oleh para pemuda penjilat kekuasaan,yang oleh karenanya mereka selalu dihantui rasa ketakutan.
Takut, para patron mereka runtuh dan akhirnya mereka tak bisa mengharap mendapat waris kekuasaan.
Takut, dan oleh karena itu mereka melakukan pembelaan dengan segala cara. Cara-cara itu dapat kita lihat dengan maraknya para buzzer istana yang membela mati-matian para patron mereka.
Mereka tak sadar, pembelaan segala cara yang tanpa landasan pemikiran itu melambangkan betapa NOL BESARNYA pemimpin mereka.
Sebab bila mereka memang tidak NOL BESAR, pembelaan itu pastilah terarah, mengarah pada sebuah diskursus sehat penuh tanggung jawab.
Sementara yang terjadi, betapa para buzzer itu kerap seenaknya menyerang hal pribadi yang bukan substansi yang diperdebatkan dalam sebuah diskusi.
Kita, tidak demikian! Ini dada para pemuda idealis yang meski kerempeng tapi kita busungkan untuk memperlihatkan bahwa diri ini tegar, tegak walau tanpa disokong patron kekuasaan!
Kita tegak berdiri dengan dasar dan alat pemikiran sediri. Kita punya isi yang tak terpikirkan oleh mereka yang malas dan hanya duduk serta tidur nyenyak di tilam empuk kekuasan.
Ini para pemuda idealis, insyaallah bukan terkatagori NOL BESAR seperti mereka. Maka siapkan dirimu duhai para idealizen-idealizen bangsa! Jangan sedkitpun terpengaruh oleh manis kue kekuasaan yang sesaat itu.
Yakinlah di barisan ini, barisan yang dengan niat tulus menginginkan rakyata bahagia ini, akan bersama rakyat sepenangungan sampai cita-cita bahagia bersama itu tercapai, dan yakinlah pasti kan tercapai!!
Bravo pemuda idealis indonesia!!!