Kita bersedih atas hilangnya kapal selam TNI kita, kapal selam nanggala 402 dengan 53 awaknya. Tak henti doa ini...
Di pagi subuh bulan puasa yang khusuk ini, Ya allaaaahh..kenapa kelewat banyak korban bencana dan cobaan untuk negeri kami.
Ya allaaah..segera temukan pencarian ini. Kami tak kuat dengan penantian yang penuh air mata kecemasan ini.
Bayang mereka yang entah di mana kini, bayang mereka yang berkumpul se anak sebangsa yang saling melindungi, adalah duka dan duka dalam pengharapan mereka terselamatkan.
Jangan, jangan ada berita yang menyayat lagi setelah penantian inipun rasa tak bertepi rundungan lara ini.
Kembali ke darat dengan kegagahanmu duhai para perwira negara nan perkasa. Hapus air mata kami dengan senyum kembalimu. Tuhaaan...kami memohon, kami bersimpuh seraya menyanjung kebesaranmu.
Tunjukkan kebesaranmu dalam keajaiban yang membahagiakan hati kami. Jangan jemput mereka di simpang jalan yang tak mampu kami rengkuh. Kembalikan mereka pada kami yang kini penuh harap dan bersimpuh.
Jangan berhenti semenitpun tuk mencari.
Adakah tegnologi tercanggih yangg bisa digunakan untuk segea melacak keberadaan nanggala 402? Andai ada, segeralah kerahkan!!!
Kerahkan segala daya negara ini demi segera nanggala ditemukan dan seluruh awak diselamatkan.
Rasanya tak enak makan tak enak tidur kita membayangkan 53 awak di dalamnya yang hanya bisa bertahan dalam batas waktu esok.
Maka ya alllaaah...selamatkan mereka.
Kenyataan pahit
Melalui jam dengan hati tak tentram
Berharap kalian pulang dengan cerita heroik penyelamatan diri yang membagakan
Tapi ya alllaaah..
Kenapa engkau seperti tak memihak pada bangsa ini
Lagi dan lagi kami menelan bencana
Dan kini, sekaligus engkau ambil 53 putra terbaik bangsa
Tak percaya, tak percaya mereka yg gagah-gagah itu harus pergi selamanya..
Meski kenyataan ini memaksa kita tuk ikhlas menerima
Selamat jalan duhai sayang...
Prajurit-prajurit pemberani
Dan pejuang
TNI dan rakyat
Ketika kita semua rakyat Indonesia berduka atas tenggelamnya Nanggala, tiba-tiba ada orang-orang tertentu yang menunjukkan kegembiraan.
Ini jelas sebagai indikasi bahwa ada pihak yang inginkan TNI tidak dekat dan mendapat simpati serta kepercayaan dari rakyat.
Mereka memancing rakyat agar berani mengungkap isi hati tentang ketidaksukaan keapda TNI. Secara fsikologi politik itu dapat kita baca.
Kepada TNI, menjawab itu semua, cukup dengan berbuat yang terbaik bagi bangsa negara dan rakyat, dalam perilaku keseharian jangan sakiti rakyat.
Para mantan jendral pun jangan melakukan politik tak bermoral. Maka rakyat akan setia dan bangga pada TNI nya.
Salam