Mendengarkan penjelasan dari mentri pendidikan pada acara NAJWA trans7 malam ini barusan, sepertinya enaaaak dan muluuuus banget program-programnya akan terimplementasi dengan baik di lapanagan.
Padahal, misalnya soal dana bos yang katanya bisa dipakai untuk pulsa dan segala beaya pendidikan sistem online, sangat tidak sesuai dengan kenyataan dan dengan yang dibayangkan.
Penulis sudah menanyakan langsung ke para murid sekolah dan orang tua murid. Tidak ada uang pulsa yang didapat, tidak ada uang untuk beaya foto copy bahan-bahan ajar yang ditugaskan oleh sekolah.
Itu hal kecil dari sekian banyak problem sistem ini.
Kenyataan lain yang didapati adalah, kini banyak anak-anak usia sekolahan di salah satu sudut kampung suka nongkrong tiap malam sambil gitar-gitaran dan main game sejak sistem online dilaksanakan.
Ketika ditanya kenapa mereka tidak belajar, alasannya beragam, ada yang bilang sulit belajar lewat online. Ada pula beralasan, males sebab jika sudah .membuka hp maka hasrat mereka lebih ke pada bermain game.
Nongkrong-nongkrong tiap malam sambil nyanyi-nyanyi main gitar, menu utama mereka tiap malam adalah main game.
Jika ditanya, alasan mereka dengan kesana kemari membawa hp adalah belajar online. Padahal main game.
Lalu bagaimana generasi kita ke depan? Tolong pikirkan. Sebab bangsa ini akan kehilangan mementum dan kesempatan pada suatu generasinya bila hal-hal seperti ini tidak di lakukan tindak apa-apa.
Upaya dan tindak itu tentu melalui kebijakan yang pas terhadap keadaan itu semua. Kebijakan yang pas itu tidak pula penulis ingin campuri seperti apa.
Dalam tulisan seperti ini penulis hanya memberikan gambaran tentang keadaan sebenarnya yang terjadi di bawah.
Para pejabat terkait hendaklah jangan hanya tahu dan mengeluarkan kebijakan dari meja kerjanya.
Perlu cek lapangan, perlu tahu secara langsung apa yang terjadi dengan para siswa di sekolah-sekolah atau bahkan sampaai ke rumah-rumah. Tanyakaan kepada para orang tua murid, apa problem mereka, bagaimana pula sikap dan kondisi para siswa sebenarnya.
Bila perlu, buat team khusus untuk memantau atau mengetahui suatu kondisi dengan turun langsung ke lapangan agar tahu kebenaran yang terjadi dan yang dialami oleh para siswa sebenarnya.
Indonesia ini milik kita bersama. Begitupun seluruh anak-anak negeri ini menjadi tanggung jawab kita bersama.
Penulis merasa sangat mencintai generasi dan khawatir akan mereka, seperti kekhawatiran para orang tua kepada anak-anaknya.
Salam semangat perubahan!!