Pejabat itu kerja dan kerjalah saja...hentikan politisasi masalah virus ini. Pemimpin kok cari keuntungan politis di atas penderitaan rakyat. Itu, pejabat pusat hingga pemimpin daerah, para pendukungnya pun apa ga maluuuuuu.. Nangis hati kita melihatnya.
Nah, ada lagi yang aneh. di masa pandemi begini pemimpin pusat dan pemimpin daerah, terlihat berantem. Semenntara rakyat apa sudah beres diurus?
Jumlah orang tertular beribu-ribu makin bertambah. Sampai kapan ini tertangani? Sampai faksin ditemukan? Ya allaaaahh..tidakkah itu artinya membiarkan rakyat mati mengenaskan?
Dalam kondisi begini pemimpin melontar kata-kata hendak berdamai dengan virus. Implementasinya lalu membiarkan orang bolak balik mudik. Kapan negosiasi damainya bapak?
Justru hati kita sekrang lagi sungguh merasa tidak damai. Akibat di rumah aja, segala masalah datang membelit kita.
Selain politisasi covid dan pemimpin yang berantem, masa pandemi ternyata juga membuat kita tahu dengan watak pemimpin.
Perilaku manusia berkuasa yang mungkin karena kuasanya atau entah karena apa, di mata rakyat awam jadi tampak sebagai ngeyel tingkat Dewa dan akhirnya tidak berlebihan jika kita sebut sebagai Rezim ndableg!!
Dan akhirnya sikap kita atas kendablegan ini, kalau rezim dan kaki tangannya bicara, sebaiknya kita diamkan saja. LOS KONO PENGEN MU OPOOO...
Sejak awal dulu sudah kita sarankan tutup dan lockdown semua pintu masuk!!! Tapi ndableg nggak nganggep! Sekarang tinggal kita pantau saja.
Nah nanti selesai korona ini baru rakyat mau banyak tanya!!!
Semua sudah tahu untuk menyelamatkan banyak nyawa rakyat, dalam kondisi kini sudah terlambat.
Dan kini yang bekerja dan berusaha tuk selamat itu sesungguhnya adalah usaha rakyat sendiri. Pemimpin/ pemrintah itu cuma bisa omong doang. Dan lihat pak joko, kaya ga ada kerjaan...di tv jadi kementrian penerangan di era orba.
Kerjaannya mengumumkan pembagian jatah. Lebih parah lagi, ikut mbagi-bagi sembako, hahaha... ya sudahlah..itu kenyataan negara kita kini. Apapun itu, ya itu punya kita.
Mau gimana...Lebih baik sekarang bersatu, rakyat semesta bergerak tuk saling membela melindungi dan menyelamatkan diri sendiri-sendiri.
Termasuk cari selamat dari kebangkrutan. Walau akhirnya tak bisa selamat juga. Setidaknya itu usahaku. Ya, usaha resto ku lesu dan akhirnya tutup.
Sejak rezim pak joko daya beli lemah, usaha memble, ditambah corona pula...sempurna di rumah aja.
Akhirnya pantas orang sepertiku jika mengkritik terus.
Aku merasakan dan aku mlihat kehidupan rakyatku yang perlahan sekarat. Jaman joko memang ga bikin senang. Untungnya aku masih bisa berlaku senang..bawa happy ajaaaahhhh...
Dan perjuangan untuk rakyat jalan terus, walau untuk sementara kita bersatu melawan corona virus!!!
Salam