Kita harus tetap tersenyum dalam pandemi yang sudah hampir dua tahun berjalan yang sudah bikin remuk dan hancur usaha dan sekujur badan. Bukan saja reMuk raga dengan kondisi yang kadang melemah, namun remuk jiwa. Meski kita harus kuat dan tetap tegak.
Jika dipikir singkat, keadaan ini bikin setres dan ujungnya, jika tidak kuat, kita bisa sakit dan amit-amit semoga tidak..jika harus matek di makan korona.
Namun satu hal yang paling sedang ku pikirkan dan ini menyedihkan, di kampungku kini berita kematian berseliweran. Vaksin belum juga datang.
Di sisi lain vaksin banyak pula yang menentang. Dalam postingan terdahulu, rasanya anjuran kita sudah tetsirat dan tersurat bahwa Negara mestinya hadir dalam satu suara yang kredibel/ terpercaya dan ahli yang bisa menjelaskan segala kebijakannya.
Jangan membiarkan msyarakat punya devinisi sendiri-sendiri tentang segala hal menyangkut pandemi ini.
Jika negara tidak hadir untuk menjelaskan dengan cara yang kredible terpercaya, rakyat jadi tampak pintar terhadap devinisi apapun soal pandemi. Namun kumudian banyak yang mati dalam kebenarannya sendiri.
Ini artinya apa? Negara dengan darah dinginnya telah membunhi secara kejam rakyatnya.
Ya, ini kondisi sangat membunuh mana kala informasi, para penyebar hoak yang malah memegang kendali.
Karena hoak bahkan tentang virus ini ada orang yang belum mau percaya. Tentang vaksin apa lagi, bahkan di sebagian orang vaksin dibenci.
Rakyat dan keadaan tak bisa disalahkan. Negara yang banyak salah sejak langkah awal karena tiadanya panduan atau planing cara menghadapi pandemi seperti ini, jadi gagap gempa dan begini jadinya.
Campur aduk praduga rakyat tentang kemungkinan pandemi politis, permainan, tujuan bisnis dlsb, membuat rakyat lelah tak percaya dan akhirnya yang tidak siap dan kuat masuk dalam perangkap atau jebak kematian.
Meski begini dan dalam kondisi ini kita tidak boleh lagi saling menyalahkan. Jalan keluarnya, bom vaksin agar ketahanan tubuh rakyat makin lebih sehat.
Saat bersamaan, propaganda kebenaran vaksin dan disiplin protokol kesehatan digalakkan.
Yang pula terpenting, untuk adek-adek ku para aktivis mahasiswa yang ingin berdemo, sebaiknya ditunda dulu sayangku...dengan seraya runduk memohon atas nama keselamatan mu, keselamatan kalian rakyat semesta, itu demo kumohon tundalah.
Masih banyak waktu. Semua ada waktunya...
Jaga diri, jaga kesehatan
Salam