Bambang Susatio atau yang lebih akrab disapa Bamsot, adalah ketua MPR yang mungkin layak disebut paling tidak berbuat apa-apa untuk bangsa dan rakyat.
Yang paling mencorong darinya hanyalah sibuk memuja-muja mantan ketua MPR yang lalu.
Dimana selalu ia ulang memuja mantan ketua MPR terdahulu soal empat pilar itu. Hai Pak Bamsot, sampean sendiri yang dibanggakan apa, apa yang sudah dibuat? Sementara yang dipuja itu pun apa?
Hanya soal empat pilar, kok sudah mendapat predikat sebagai sosok penemu dan tersanding yang mengisi lembar terhormat sejarah.
Anda sendiri mungkin tidak tahu latar belakang kenapa taufik kimas bergegas menginisiasi pilar itu.
Sementara, sejak dulu, sepertinya sudah ada itu kata pilar-pilar kebangsaan di pelajaran PMP.
Ada yang mempopulerkan kata empat pilar atau tidak, Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinika Tunggal Ika itu akan tetap menjadi yang melekat pada sistem kenegaraan kita.
Penulis tidak hendak menegasikan ketua MPR terdahulu. Namun hendaknya jangan terlalu berlebihanlah, politis jatuhnya. Kita tahu apa maksud Bamsot dengan selalu memuja-muja ketua MPR terdahulu.
Selain karena dirnya tidak ada yang dibuat kecuali memuja-muja, juga karena kemungkinan besar naik dirinya jadi ketua MPR adalah hasil dari kesepakatan di balik kesepakatan.
Sekarang coba anda-anda renungkan, siapa yang mencetuskan sehingga populerlah kata-kata integritas, atau kata-kata trek ricord, harmoni atau keseimbangan?
Anda tidak tahu kan? Ini bisa anda mengerti bahwa ada dan banyak orang yang berbuat tapi tidak dilihat.
Soal pilar, mestinya tidak perlu dilebih-lebihkan karena bagi penulis itu hal biasa, bukan terobosan bangsa, yang justru bagi yang melebih-lebihkan akhirnya tampak sebagai manusia pencari muka.
Sementara dirinya sendiri yang mestinya ditonjolkan, apa? Sebab kita ingin Pak Bamsotlah yang seharusnya muncul, menonjol dari tokoh-tokoh lainnya. itu baru jempol namanya.
Bangsa ini butuh pemimpin yang berani beda dengan terobosanya. Bukan pencari muka.
Sekali lagi, tunjukan diri anda, apa yang dibuat? Maka engkau akan jadi putra bangsa yang dikalungi bunga bangga.
Pesan lain dan pribadi : Dalam ketiadaan yang anda buat bagi bangsa dan rakyat, anda dengan kelompok anda salah jalan bung.
Mestinya tidak usah MAIN BELAKANG dengan manfaatin artis yang pasti punya agenda sendiri, hanya karena ingin MENDEKATI AKTIVIS.
Pun kampanye diri sebagai berlatar miskin itu, jika latar belakang hidup anda orang tak berada, akan terpancar pada tingkah dan pembelaan anda terhadap kaum papa.
Hei partai, mestinya, ga usah mutuer-muter. Langsung ke aktivisnya saja sambil kenalkan perempuan yang baik, lalu biarkan proses alami berjalan, siapa tau berjodoh..kan bisa bersama berbuat yang terbaik bagi rakyat dan bangsa.
Salam semangat nyata berbuat bagi rakyat!!!