Tujuan seorng aktivis sejati bukan untuk hal lain kecuali ingin membenahi bangsa ini. Sebesar atau sekecil apapun itu, sudahkah kita memberi yang terbaik untuk bangsa ini? Sejarah akan merekamnya.
Bila sudah ada yang kita berikan, mungkin di hari tua kita bisa mendapatkan sedikit kemudahan rezeki karena hal baik yang kita buat.
Menjadi aktivis sejati adalah pilihan hidup yang sadar.
Namun perbedaan pandangan kita dengan penguasa, kerap membuat penguasa melakukan pendekatan-pendekatan tertentu dan dengan cara tertentu kepada teman-teman dekat, saudara bahkan kekasih.
Pendekatan itu bisa berupa pemberian fasilitas, kehormatan bahkan kekayaan. Sementara seorang aktivis sejati, dengan sikap serta pemikirannya, memang haruslah kuat untuk tak tergoyahkan oleh godaan.
Jika cuma saudara atau teman yg dipengaruhii, masih enteng dirasa. Tapi jika ia adalah sang kekasih?
Suatu ketika penulis pernah ngobrol dengan salah seoang mantan aktivis. Itu sangat menyakitkan katanya. Ketika ia terpaksa berpisah dengan kekaihnya lantaran sang kelasih belum memahami jiwa sang aktivis.
Sang kekasih yang gila hormat, pengakuan eksistensi dan materi, menganggap jalannya benar lalu lebih memilih tawaran menggiurkan penguasa ketimbang mengikuti kemauan sang aktivis.
Hubungan mereka pun terhempas kandas tanpa bekas.
Menjadi teman atau pendamping seorang aktivis sejati itu padahal sangat mudah. Dia tidak gila hormat, tidak mau didekatii dan tahu siapa lawan dan kawan kekasih aktivisnya.
Dia tahu bahwa lawan di seberang sana senantiasa akan menyusup, melakukan pendekatan, menginfiltrasi atau mempengàruhi dengan segala cara..
Satu hal yang juga penting dimengerti, menjadi pendamping aktivis sejati itu tidak sok pinter lalu mendahului gerak langkah dan rencana sang aktivis.
Seorang aktivis sejati bukanlah pula sosok yang mencari-cari kesalahan lawan dan kukuh dengan sikap berseberangan.
Sikap berseberangan yang tak mudah goyah adalah wujud pertahanan dan keteguhan jiwa seorang aktivis.
Kelak dalm waktu tertentu seorang aktivis yang sangat rasional, untuk hal-hal tertentu biasanya bisa menyatu dengan orang-orang yang pernah berseberangan.
Kepada para aktivis, jika saudara atau teman-teman kita tergoda oleh pendekatan rayu penguasa, biarkan saja.
Namun jika dia adalah seorang kekasih, yang notabene sangat dekat serta potensial mempengaruhi lalu menjadi musuh dalam selimut, maka lebih baik hempaskan, tinggalkan atau lupakan!!!
Sebab yang ngaku kekasih tapi tak memahami, dia bukan kekasih...
Salam