Sikap dunia luar terhadap islam dapat kita maknai sebagai di situ batas akal budi mereka dalam memahami islam bahkan memahami kehidupan mereka sendiri. Ucapan Ade Armando sebagai seorang akademisi, dosen dari sebuah perguruan tinggi ternama, kenapa isi kepalanya agak eror dalam artian tidak mencerminkan pribadi yang berkwalitas.
Ucapannya yang mendukung ucapan macron dan menambahinya dengan lebih menyudutkan islam, bisa kita maknai sebagai kekurang mengertiannya terhadap fakta keislaman atau sesungguhnya ia mengerti tapi di jiwanya lebih besar politik anti islamnya.
Yang demikian ini termasuk macron sang presiden prancis serta sekutu fikirnya sbastian kurz kanselir austria, sesungguhnya bisa juga disebut radikalis.
Apa sebab? Jika orang di luar islam hendak mendiskriditkan kaum radikal yang kebetulan ada di dalam islam sebagaimana di agama-agama lain juga ada, maka diskriditkanlah kaum radikalis itu dan yakinlah bahwa akan banyak dari seluruh umat islam sendiri yang akan mendukung itu.
Namun jika yang dicela itu adalah nabi dari seluruh umat Islam, itu salah besar. Tak ada hubungannya nabi dan radikalis. Pun kedewasaan umat islam tidak bisa diukur dari kejiwaannya saat nabinya dihina dan dicela.
Nabi yang mengajarkan kebaikan pada seluruh alam sangat dicintai seluruh umatnya. Nabi tidak mengajarkan cara-cara teror. Bahkan nabi sangat menghargai yahudi dan nasrani. Oleh karena itu yang menghina nabi sama artinya dengan kaum radikali.
Maka seorang Ade Armando bisa disebut juga radikalis, bahkan mungkin bibit teroris. Negara dan umat islam sebaiknya berhati-hati.
Bahwa islam masih dalam faase konsolidasi. Karena agama ini terbilang paling bungsu dari sebilangan agama samawi.
Dan itu adalah masalah dalam dari umat islam sendiri. Lihat perang yang terjadi selain karena provokasi dari luar, bukankah itu terjadi lebih banyak antar umat islam sendiri? Di suriah, libya, sudan, afganistan. Sebagaimana perang yang umumnya pernah terjadi pada agama nasrani di masa dan sebelum terjadi revolusi di barat dahulu.
Ketika macron dan sekutu fikirnya Kurz bahkan Trump, menarik islam ke kancah “diperdebatkan” dunia dan seolah islam menjadi masalah yang harus dihadapi dunia, itu politis yang bermotif yang pada akhirnya berakibat salah satunya membuat warga islam menjadi kelas dua dimanapun berada didunia.
Padahal, sampai hari ini, yang menjadi sebab kehancuran dunia itu indikasinya sesungguhnya bukan islam. Islam dari hari ini, insyaallah akan terarah pada kesibukan berbenah dalam usaha sumbangsih pada perdamaian.
Yang menjadi masalah saat ini bagi dunia adalah kapitalis RAKUS yang mengekaploitasi dunia dan mengakibatkan front-front perseteruan yang nyaris kearah perang dunia. Lihat pula sejarah perang dunia 1 dan 2.
Apakah islam terlibat secara langsung dan ikut memprofokasi dunia? Kapitalis yang lahir di dunia barat, sementara dunia barat yang identik dengan kristiani. Jadi yang menyumbang kegagalan itu adalah juga kaum kristiani dimana kaum teolognya tak mampu membimbing dunia kearah perdamaian. Berbicara soal kapitalis, kita tidak hendak menegasikan peran kapitalis. Tapi kapitalis yang seperti apa?
Terhadap kenyataan di atas dan keadaan dunia yang penuh ancaman akan kemusnahan kini, kita memang tak pantas saling menyalahkan. Tapi ucapan seorang Ade Armando yang menempatkan islam seolah sebagai penanggung jawab atas keadaan dunia dengan sejarah kelam perang serta keadaannya kini, adalah suatu kekeliruan.
Bagaimanapun islam masihlah muda, dalam sejarahnya ia masih mengikuti dan mencari celah dimana ia bisa hidup dan berusha berkontribusi bagi kebaikan dunia. Yang terbaik saat ini islam hendaklah menyatu dengan dunia luar dan dunia luarpun berusaha menyatu dengan dunia islam untuk sama-sama memikirkan masa depan umat manusia.
Sebab islam walau bagaimanapun jika hendak disingkirkan pun, ia adalah fakta yang ada di dunia. Akal budi, tentu lebih memilih cinta dan sayang ketimbang kebencian.
Hari ini, seperti yang telah penulis harapkan sejak mula-mula, insyaallah kemenangan joe biden atas pilpres Amerika, semoga bisa menjadi jembatan bagi dunia untuk semua mendapat peran memikirkan keadaan yang sekarang umat manusia rasakan.
Kebedaan joe biden dengn Trump yang terbilang radikal, semoga akan membuat islam dan kristiani dan yahudi sebagi sesama agama samawi, serta agama-agama lain semakin ada dalam saling mengerti dan memahami.
Kita harus percaya niat baik Amerika dan negara manapun untuk bisa mengawal dunia. Maka bangsa indoneaia dengan para pemimpinnya harus juga berpikir kearah itu. Sebab Amerika tentu tak akan bisa bekerja sendirian. Dunia harus secara bersama kita selamatkan.
Salam penuh kasih dan sayang⚘