Trending

Tidak Boleh Ikut Campur Penegakkan HUkum, sekalipun Menkopolhukam bahkan Presiden

 

Wah buat apa ada negara, buat apa ada presiden di negeri ini. Jika demikian, bubar saja kesepakatan kita mendirikan negara.!!!!

Dalam kaca mata penulis, kalo intervensi terhadap masalah pokok/ substansi perkara, mungkin tidak boleh.

Tapi kalau seorang pejabat apa lagi presiden dalam rangka tegaknya keadilan lalu melakukan pengawasan, efaluasi dan bahkan penekanan terhadap bawahannaya agar bersungguh melakukan kerja penegakan hukum, masa takut dibilang intervensi hukum?

Ini negara atau perkumpulan para maling yang sesama maling terikat janji untuk saling melindungi, mengeluarkan kebijakan yang tidak boleh dan tidak mau membuat para maling jadi terganggu.

Lalu dengan berbagai dalih, berbagai bahasa dibuat agar tidak tercipta kebijakan atau kesungguhan guna menangkapa para maling yang berkeliaran. 

Kalau demikian adanya, celakalah kita  yang ada di dalam negara seperti ini. celakalah jadinya rakyat dan bangsa ini.

Sesungguhnya, bahasa itu bisa dibuat oleh pejabat itu sendiri. Berangkat dari kemauannya sendiri. jika memang mau menegakkan hukum setegak-tegaknya, seadil-adilnya.

Seribu kata yang menghalangi pejabat tuk bisa intervensi, jika pejabat itu memang berniat menegakkan hukum, maka akan ada dua ribu kata alasan tuk ia bisa intervensi...

Semua tergantung niat dan kemauan pejabat itu sendiri.

Nah, sikap presiden dan para pejabat, atas kasus terbakarnya gedung kejaksaan agung? Apakah presiden takut intervensi, tak mau intervensi, atau tak berniat intervensi, tak bernyali...????

Sesungguhnya rakyat dalam hal kasus terbakarnya gedung kejaksaan agung misalnya, sudah memilki definisi sendiri atas sesuatu di balik itu.

Bahkan atas sikap pemerintah kemudian, rakyat pun sudah bisa menyimpulkan. Karena rakyat makin tahu siapa, dan apa pemerintahan ini.

Hai jokowi, kamu mau jadi joko lan gagah mbelo menungso, atau kan jadi JOKO TOLE, yang kan jadi bahan tertawaan di generasi mendatang karena berkesesuaian dengan wajah mu yang lebih dekat ke pelawak kampung yang nengah kekota (ala tukul rahwana)?

Tunjukkan wajah tanpa dosamu sebagai cermin kemalaikatan dan bukan wajah penipuan yg duduk dan bersandar diatas wajah kebajikan namun berhati kemunafikan!!!

Bravo untuk rakyat yang mengharap keadilan tegak! 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak